Kadar estrogen yang rendah juga dapat memicu hot flashes dan berkeringat di malam hari, yang lebih lanjut bisa menyebabkan Anda terbangun dan sulit tidur kembali.
3. Jerawat Kronis
Jerawat menjelang periode haid adalah normal. Pasalnya, saat itu memang ada perubahan hormon dalam tubuh. Tapi bila jerawat kronis yang tak kunjung hilang bisa jadi merupakan pertanda Anda mengalami hormon tak seimbang.
Kelebihan kadar androgen (hormon “laki-laki” yang dimiliki yang laki-laki dan perempuan) dapat menyebabkan kelenjar minyak Anda bekerja terlalu keras. Androgen juga mempengaruhi sel-sel kulit di dalam dan sekitar folikel rambut Anda. Kedua hal ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
4. Keluhan Perut
Usus Anda dilapisi sel kecil yang disebut reseptor. Sel tersebut berfungsi untuk merespon estrogen dan progesteron.
Ketika hormon ini lebih tinggi atau lebih rendah dari biasanya, Anda akan merasa ada perubahan dalam cara mencerna makanan. Perubahan tingkat kedua hormon itulah penyebab diare, sakit perut, kembung, dan mual sering muncul bila Anda akan memasuki masa menstruasi.
Nah, jika Anda sering mengalami sakit pencernaan, terlebih bila ditambah munculnya jerawat dan mudah lelah meski sedang tak memasuki periode haid, bisa jadi disebabkan ketidakseimbangan hormon.
5. Sakit Kepala
Banyak hal yang bisa memicu sakit kepala, salah satunya hormon tidak seimbang. Khususnya untuk perempuan, kadar estrogen sangat berpengaruh pada kondisi ini.
BACA: Apa Reaksi Tubuh Saat Sakit Kepala?
Itulah juga yang menjadi penyebab sakit kepala sering terasa ketika Anda memasuki periode haid. Pasalnya saat itu, kadar estrogen dalam tubuh akan menurun.
Sakit kepala yang terjadi regular atau pada siklus yang sama, bisa jadi pertanda kadar hormon Anda sedang berubah.