Bigson: Tidak Serumit Membuat Pesawat Terbang

By nova.id, Rabu, 17 Februari 2016 | 07:36 WIB
Bigson (nova.id)

Di sisi lain, kata Bigosn, sudah sebuah keharusan jika WO wajib meng-update tentang perubahan berbagai tren di pernikahan. Pada wanita, seperti  tren baju, aksesori, make up, rambut, kuku, dan sebagainya. Sedangkan penganten pria, harus mengetahui penampilan, baju, celana, rambut, dan sebagainya. “Ini perlu untuk memupuk selera WO agar tetap bagus. Soalnya WO akan bertindak sebagai konsultan yang akan memberi masukan  yang baik bagi calon  mempelai saat perencanaan sebuah pernikahan. WO jangan sampai memberi  jawaban terserah, mau pilih mana? Kami ikut aja saat brain storming dengan mempelai,” jelas Bigson.

Di sisi lain WO juga merangkum semua keinginan calon mempelai, tentang karakter keluarga, profil tamu yang akan diundang, kesan yang ingin diraih, serta ketersediaan biaya. “Semua harus jelas dulu,” ujar Bigson yang menggambarkan pekerjaan WO tidak serumit  membuat pesawat terbang. “Kalaupun saya mampu, mungkin karena bakat,” ujarnya merendah.

Tak Harus MEwah

Seperti pepatah yang menyebutkan, tidak ada pesta yang sempurna. Namun Bigson menyadari bahwa dalam situasi pesta  ada kalanya menyulut emosi. “Semua kritik saya anggap  sebagai masukan bahwa mereka peduli pada kami. Tujuannya supaya kami bisa lebih baik lagi,”  ujarnya.

Bagi Bigson,  setiap wedding harus dilaksanakan sebaik mungkin,   karena wedding yang dilaksanakan saat ini akan berdampak pada eksistensi WO tersebut ke masa depan. “Setiap wedding yang kami laksanakan sekarang sekaligus menjadi sarana promosi bagi wedding selanjutnya,” tambahnya.

Itu sebabnya  Bigson menganjurkan agar profesi  WO tidak boleh dilakukan sebagai ajang coba-coba. “Esensi WO adalah menjadi pelaksana untuk mewujudkan impian terbesar seseorang saat menikah, makanya jangan dibuat sebagai ajang coba-coba. Demikian juga bagi calon mempelai. Ketika akan mewujudkan  wedding impian mereka, seyogianya menggunakan WO yang kapabel,” anjur Bigson.

Bigson mengenyahkan anggapan bahwa menggunakan jasa WO selalu identik dengan pernikahan mewah nan mahal. “Tidak harus mewah atau mahal. Yang paling penting, calon mempelai harus tahu dulu esensi WO itu apa? Ini dipengaruhi oleh pengalaman dan jam terbang sebuah WO yang banyak, sehingga setiap persoalan yang timbul dapat teratasi oleh solusi dan antisipasi yang baik pula. Intinya, bagaimana calon mempelai nyaman karena dibantu oleh WO yang kapabel.”

Bigson menambahkan, seorang WO akan menciptakan sebuah momen yang paling berharga bagi calon mempelai dan diinginkan oleh calon mempelai dan keluarga. “Momen memang harus diciptakan. Namun, meski sudah dibuat, akan sia-sia jika calon mempelai tidak bisa menikmatinya di hari pernikahan. Supaya kedua mempelai bisa menikmati, mood keduanya harus baik. Sudah menjadi tugas WO  untuk membuat mood calon mempelai menjadi baik. Caranya, dengan membantu mempersiapkan pernikahan calon mempelai sebaik-baiknya,” pungkas Bigson.

Tumpak Sidabutar