Perjuangan Miliki Buah Hati: “Terima Kasih Telah Mengandung Anakku Melalui Bayi Tabung..."

By , Rabu, 13 April 2016 | 09:15 WIB
Perjuangan Kim miliki anak, tempuh program solo starter hingga bayi tabung. (Nova)

Kim Joverton (44), kini telah berhasil memiliki momongan. Namun ingatannya tak bisa lepas dari kabar yang ia dengar 11 tahun lalu.

“Bayi saya kini sedang tertidur. Dan kehadiran dia begitu surreal. Perjuangannya hingga berada di pelukan saya, memerlukan proses panjang. Selama tiga tahun ini, saya tetap menjadi ibu yang berusaha positif,” terang Kim

Oliver adalah anak kedua Kim yang hadir dengan begitu banyak keajaiban. Tidak pernah terpikir sebelumnya, ia bisa memiliki anak melalui ibu pengganti alias menjalani program bayi tabung. “Tapi saya tak bisa lebih bahagia dan terberkati daripada ini,” terangnya.

Perjuangan setiap orang memiliki anak selalu dipenuhi kisah haru yang emosional. Termasuk yang dirasakan Kim sejak sebelas tahun lalu, ketika menempuh beragam perjuangan untuk menggapai buah hati.

Kisah ketika sang anak dari program bayi tabung terlahir ke dunia ini juga direkam dalam bentuk foto yang begitu menggugah dan mengharu biru.

Namun, perjalanan Kim memiliki buah hati tak semudah membalikan telapak tangan. Beranjak ke 11 tahun lalu, ia mulai berkisah….

“Tahun 2005 lalu, dokter berkata bahwa saya memiliki tumor fibroid di uterus alias miom di dinding rahim. Ketika itu, saya berusia 34 tahun, belum menikah, dan belum memiliki anak. Saya adalah personal trainer, saya lari tiga kali dalam seminggu, dan saya merasa sangat sehat,” ujar Kim membuka obrolan.

Mendengar kata ‘tumor’ dan ‘rahim’ dalam satu kalimat yang sama, sudah bisa dipastikan ia merasa teramat khawatir. “Takut. Apakah saya akan baik-baik saja? Apakah saya bisa memiliki anak?”

BACA: 3 Perbedaan Kista dan Miom 

Diagnosis yang Membuat Perjuangan Ini Bermula…

“Dokter mendiagnosis miom di rahim saya pada tahun 2005 lalu. Dan saya dirujuk pada Dr. Thomas Vaughn, dokter terbaik di Texas yang menangani kesuburan.”

Sang dokter meyakinkan Kim bahwa pengangkatan miomnya tidak akan berpengaruh pada kesuburan.