Tabloidnova.com - Senyum sumringah masih terlihat jelas dari wajah Wiwin Harsino (39), pengemudi Gojek yang harus kehilangan kaki kirinya akibat mengalami kecelakaan.
Semangat ibu satu orang anak itu tidak pernah luntur dengan keadaannya sekarang. Bahkan, ia bertekad membuka warung di rumah yang ditempatinya.
Kini, Wiwin hanya dapat berdiam diri di rumah. Ia memanfaatkan waktu luang di rumahnya di Jalan Panca Warga Satu RT 04 RW 05, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur dengan melakukan terapi berjalan dari satu sisi menuju sisi lainnya.
"Sekarang udah mendingan, lagi terapi jalan. Kalau enggak terapi, kayak sakit soalnya. Terapinya palingan mondar-mandir saja sekitar empat kali, kalau kelamaan malah kesemutan," ujarnya, Selasa (19/4/2016).
Baca: Kaki Diamputasi, Kepulangan Sang "Lady" Dikawal Ratusan Supir Gojek
Selain itu, Wiwin harus melakukan kontrol kondisi kesehatannya ke Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat setiap Sabtu.
Hal itu harus dijalani Wiwin selama tiga bulan ke depan untuk mengetahui perkembangan kondisi kakinya setelah amputasi.
"Kontrolnya untuk melihat kondisi jahitannya kapan keringnya sehingga bisa dilakukan tindakan lanjutan," katanya.
Untuk sekali kontrol, Wiwin harus merogoh kocek setidaknya Rp 1 juta. Beruntung jumlah sebesar itu ditanggung oleh PT Go-Jek Indonesia sehingga bisa meringankan beban yang ditanggungnya tersebut.
"Beruntung setiap kontrol yang bayar PT Gojek, Rp 1 juta. Biayanya itu ada untuk tindakan Rp 400.000, dokter Rp 500.000, dan obat Rp 106.000," ucapnya.
Wanita yang hobi turing tersebut mengaku tidak ingin larut dengan apa yang dialami sekarang.
Wiwin bertekad untuk kembali berusaha dengan membuka warung. Kebetulan, di rumahnya yang berada persis di pinggir jalan itu, sudah ada kios yang dulunya pernah dipakai untuk berjualan.
"Maunya buka warung di rumah, jualan kayak sembako begitu atau jajanan anak kecil. Kebetulan ada tempatnya yang sekarang dijadikan gudang," ujar Wiwin.
Ia juga menyampaikan bahwa seorang bakal calon gubernur DKI Jakarta menjanjikan untuk memberi bantuan modal apabila dirinya ingin berdagang.
Janji tersebut disampaikan saat menghampiri Wiwin di rumahnya tidak lama setelah keluar dari rumah sakit.
"Tetapi sampai sekarang belum saya kontak. Kemarin itu ngobrol ke depannya dia mau bantu kasih modal untuk buka warung," tambahnya.
Wiwin menceritakan, sejauh ini dirinya dijanjikan akan memperoleh kaki palsu dari sebuah perusahaan asuransi jiwa.
Hanya saja, lanjut dia, bantuan tersebut baru bisa dirasakan setelah kondisi kakinya sudah membaik.
"Kaki palsu dkasihnya nanti 6-7 bulan kemudian, nunggu kering jahitan kakinya. Kalau sekarang belum bisa dipakai," ungkapnya.
Sejauh ini Wiwin mengaku masih trauma atas kejadian yang dialami. Hanya saja rasa rindu terkadang tidak terbendung manakala melihat rekan-rekannya sesama Go-Jek melintas.
"Trauma pasti ada tapi kalau pengen, ada lah rasa kangen pas lihat teman-teman Go-Jek. Satu hal yang pasti tetap semangat," ujarnya.
Junianto Hamonangan / Warta Kota