Sebastian Gunawan Bawa Koleksi Adibusana Ke Ajang Bergengsi Paris Haute Couture Week

By , Rabu, 11 Mei 2016 | 10:49 WIB
Sebastian Gunawan di Paris Haute Couture 2016 (Nova)

Siapa tak kenal Sebastian Gunawan? Nama perancang adibusana terkemuka dari Indonesia ini tentu sudah akrab di telinga.

Tahun ini, anggota Asian Couture Federation yang juga dikenal sebagai Asian Couturier Extraordinaire ini mendapat kesempatan luar biasa, sebagai buah dari kiprahnya 23 tahun di dunia mode Indonesia. Sebastian Gunawan akan berpartisipasi dalam Paris Haute Couture Week tanggal 3 Juli 2016 mendatang.

Berlaga di panggung busana Paris tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi para desainer. Untuk lebih dari 140 tahun, Paris menjadi kiblat peragaan adibusana. Kota yang indah itu bukan hanya dikenal karena sisi romantisnya, tapi ibarat rumah bagi desain-desain couture.

Desainer tersohor dunia seperti Valentino, Christian Dior, Giambattista Vali, Givenchy, dan Chanel, menapaki kiprahnya di kota tersebut. Maka tak heran apabila lonjakan karier ini sangat disyukuri oleh pria yang akrab disapa Seba ini.

“Tentunya saya sangat bangga bisa mempersembahkan koleksi desain di Paris pada bulan Juli nanti. Seperti kita tahu, Paris itu kota fashion. Haute Couture Week juga menjadi momen puncak yang diimpikan oleh banyak desainer adibusana. Saya merasa terhormat diberi kesempatan ini. Ini adalah pencapaian hidup,” ujarnya.

“Desainer Adibusana Terbaik di Asia”

Perhelatan sekelas Paris Haute Couture Week tentu bukan main-main. Para desainer yang menjejak panggung busana tersebut artinya telah melewati saringan ketat untuk menampilkan karyanya di bawah sorotan dunia.

Seba, memang layak mendapatkannya. Selama lebih dari 20 tahun, ia membangun reputasi sebagai perancang adibusana terkemuka di Indonesia yang dikenal dengan kepiawaiannya memadukan detail-detail dengan kreativitas.

Itu pula yang ditangkap oleh Dr. Frank Cintamani (Founding President Asian Couture Federation). Bertujuan untuk mempromosikan desainer adibusana terbaik di Asia, ia menegaskan Asian Couture Federation memilih Seba dengan alasan yang kuat.

“Ia desainer adibusana terbaik di Indonesia dan menjadi Asian Couturier Extraordinaire. Pemilihan dia tentu bukan tanpa alasan. Craftmanship-nya sangat mengesankan. Kami memilih yang terbaik untuk menginspirasi yang lainnya agar termotivasi dan mengikuti jejak Sebastian,” paparnya.

Menampilkan 2 Koleksi Berbeda

Di perhelatan haute couture dua tahunan ini, Seba yang bekerja sama dengan Asian Couture Federation serta didukung Kedutaan Prancis di Indonesia, akan memamerkan dua lini busananya di hadapan para undangan yang terdiri dari media terbesar dan terpilih, fashion influencer, buyer, pencinta adibusana, dan para pemuka di industri fashion.

Pertama, Koleksi Adibusana Musim Gugur/Musim Dingin 2016 dari Sebastian Couture. Kedua, Sebastian Gunawan for COUTURíSSIMO. Couturissimo adalah adibusana yang dikemas sedemikian rupa hingga bisa dibanderol dengan harga terjangkau, yang digagas oleh Frank Cintamani bersama Emily Hwang dari ACF.

Ada 20 koleksi adibusana dari lini Sebastian Couture yang akan diperagakan. Mengambil tema ‘Cloisonnism’, Seba merepresentasikan gaya lukisan pasca impresionis yang menunjukkan kesan kuat dengan kontur gelap, namun tetap feminin.

Sementara koleksi Couturissimo akan terdiri dari 30 looks. Di koleksi ini Seba berkolaborasi dengan Cristina Panarese menampilkan koleksi perpaduan unsur maskulin dan feminin yang romantis dengan sentuhan vintage.

Ciri khas karyanya yang elegan akan memiliki momen tersendiri di acara Haute Couture Week ini. Seba akan menunjukkan kepiawaiannya memainkan lace, embroidery, beaded, dan material lain dalam nuansa warna klasik pada debutnya di Paris.

“Warna hitam, abu-abu, putih, biru, emas, dan pink, dan merah akan mendominasi. Ini saya pikir cukup safe untuk dijual,” terangnya.

Langkah panjang ini turut didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia. Triawan Munaf sebagai Kepala Bekraf mengatakan, Indonesia kaya akan tradisi kreatif dan dunia sangat mengagumi warisan budaya Indonesia, termasuk dalam hal busana.

“Industri fashion berkontribusi sebesar 31 persen dalam perekonomian Indonesia. Maka pencapaian Sebastian Gunawan ini sungguh menggembirakan. Berkat dukungan Kedutaan Prancis di Indonesia dan Asian Couture Federation, karyanya yang luar biasa akan dipamerkan kepada masyarakat yang lebih luas,” pungkasnya.