Jika Anda memberi kesan kalau seks itu sesuatu yang normal, maka anak akan lebih bisa mengerti dan menerima apa yang ia lihat saat itu.
BACA: Tentang Seks, Orangtua Harus Jadi Tempat Bertanya
Tunggu Reaksi Anak
Ada kemungkinan kalau anak tak mengetahui apa yang Anda lakukan. Jadi, sebelum Anda sibuk menjelaskan apa yang terjadi, ada baiknya menunggu reaksi si anak.
“Orangtua akan sibuk memikirkan alasan ini itu. Mereka lupa kalau anak juga punya pemikiran sendiri soal apa yang dilihatnya. Misalnya, papa dan mama seperti sedang main kuda-kudaan atau papa dan mama tadi berisik sekali teriakannya,” papar Judy.
Kalau Anda beruntung, mungkin si anak tak terlalu memikirkan itu. Mungkin anak Anda terbangun karena lapar dan ingin dibuatkan makanan. “Jadi ada baiknya lihat reaksi mereka terlebih dulu,” ujar Judy.
Cari Alasan Tepat
Seks bisa jadi hal mengerikan bagi yang tidak mengerti, termasuk pada anak. Ketika mereka mendengar kegaduhan, desahan, atau malah teriakan orangtua, hal itu bisa disalahartikan sebagai sesuatu yang mengerikan.
Menurut Hal Pickett, psikolog anak dari Minnesota, orangtua harus menjelaskan kalau mereka sedang bersenang-senang. Lalu lakukan sesuatu yang membuat situasi nyaman.
“Contoh alasan, orangtua sedang melakukan aktifitas yang menyenangnya seperti ayah menggelitiki ibu. Bisa juga alasan seperti ayah sedang mencari sesuatu di tubuh ibu,” ujar Hal.
Mengapa Telanjang?
Orangtua harus lebih kreatif mencari alasan di bagian ini. Penjelasan yang masuk akal turut menentukan pemikiran anak mengenai seks di masa depan.