Jangan Sembarangan! Ini Bedanya Obat yang Harus Diminum Sebelum dan Setelah Makan

By Noverita, Selasa, 23 Agustus 2016 | 10:00 WIB
Jangan minum obat antibiotik untuk penyakit karena virus. (Noverita)

Pada saat Anda mengambil resep dari apotek, pasti Anda diberitahu tentang aturan minum obat, bukan? Misalnya, obat mag A harus diminum sebelum makan. Tapi, bagaimana jika Anda membeli obat bebas yang ada di pasaran?

Mungkin timbul kebingungan sebaiknya kapan obat tersebut harus diminum, apakah saat kondisi perut penuh atau justru saat kosong? Seperti yang disarikan dari BPOM, berikut panduan yang bisa mengatasi kebingungan Anda.

Baca: Tips Bedakan Obat Asli dengan Obat Palsu, Penting Tahu!

Obat yang disarankan untuk diminum saat perut penuh (sesudah makan) yaitu obat yang dapat menyebabkan gangguan lambung. Misalnya:

- Antinyeri yaitu Asetol, Ibuprofen, Asam mefenamat, atau diklofenak.

- Antibiotik, yaitu metronidazol.

- Antifungi yaitu Flukonazol, Itrakonazol.

- Antihipertensi yaitu Propanolol.

- Diuretika yaitu Hidroklortiazid, Furosemid.

Adapun obat yang disarankan untuk diminum pada saat lambung kosong atau 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan adalah:

- Antihipertensi yaitu Kaptopril.

- Obat untuk gagal jantung yaitu Digoksin.

- Antibiotik yaitu Amoksisilin, Tetrasiklin, Doksisiklin, Sefalosporin.

- Obat TBC yaitu Isoniazid (INH).

- Antidiabetik yaitu Glipizid, Repaglinid.

- Obat saluran cerna yaitu Antasida, Omeprazol.

Baca: Jangan Konsumsi 4 Jenis Obat Ini dengan Teh, Apa Alasannya?

Selalu Konsumsi Obat Sesuai Aturan Pakai

Ada beberapa larangan saat Anda memutuskan minum obat. Anjuran cara minum obat dari dokter atau apoteker sebaiknya diikuti jangan sampai diabaikan. Tujuannya tak lain agar obat bekerja dengan baik. Sebaiknya perhatikan hal-hal berikut:

1.Minum obat dengan segelas air putih kecuali dokter menyarankan cara pakai yang berbeda.

2.Jangan mencampur obat ke dalam makanan atau minuman kecuali dokter menyarankan cara pakai yang berbeda.

3.Jangan mengubah bentuk sediaan obat, misalnya menghancurkan tablet atau membuka cangkang kapsul.

4.Jangan mencampur obat dengan minuman panas. Suhu panas dapat memengaruhi khasiat obat.

5.Sampaikan kepada dokter atau apoteker jika sedang mengonsumsi obat, obat tradisional atau suplemen kesehatan lainnya.