Setelah Lahir Berapa Berat Badan Bayi yang Sehat dan Normal?

By Noverita, Senin, 29 Agustus 2016 | 10:00 WIB
7 Fakta Menarik Soal Otak Bayi (Noverita)

Ketika Si Kecil lahir ke dunia, berat badan menjadi pertanyaan kedua yang paling sering ditanyakan setelah jenis kelamin. Benar tidak?

Setelah ia tumbuh semakin besar dari hari ke hari, kemudian timbul lagi anggapan soal anak sehat adalah anak dengan bobot tubuh berisi atau gemuk. Seringkali persepsi yang keliru ini menyesatkan para orangtua baru. Padahal, normalnya berat badan anak harus sesuai dengan usia dan tinggi badannya.

Seperti yang disarikan dari BOLDSKY, pada bayi yang baru lahir, berat badannya cenderung berfluktuasi sedikit selama beberapa hari pertama. Normalnya, berat badan bayi naik sebesar 5 persen secara bertahap dalam rentang waktu 15-20 hari.

Baca: Dampak Buruk Jika Orangtua Selalu Mengeluh Soal Berat Badan Anak

Lalu, setelah 6 bulan, berat badan bisa meningkat secara drastis. Setelah satu tahun, berat bayi naik dua kali lipat dari berat lahir. Jika berat badan kurang atau lebih dari itu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Untuk berat badan yang optimal, ahli kesehatan merekomendasikan agar Anda menyusui bayi setiap beberapa jam, hampir 7-12 kali sehari.

Baca: Ini Dia Acuan Untuk Menilai Pertumbuhan Anak

Namun, dalam beberapa kasus, ketika berat badan bayi naik terlalu cepat, ada kekhawatiran dalam diri para ibu, apakah bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas? Tapi jika yang dikonsumsi ASI, sebenarnya para ibu tidak perlu khawatir.

Berat bayi yang diberikan makan dengan ASI, mungkin akan berbeda dari berat bayi tidak mendapatkannya. Bagaimana mengetahui apakah bayi mendapat cukup ASI? Cobalah amati setelah bayi diberi ASI,  bayi cenderung tidur setelah merasa puas.

Baca: 7 Fakta Tentang Bayi Baru Lahir Agar Orangtua Tidak Mudah Panik

Pengukuran rutin tinggi, berat badan dan lingkar kepala anak dan mencocokkan dengan grafik pertumbuhan juga menjadi cara untuk melihat apakah anak Anda tumbuh normal. Namun, tentu saja perkembangan juga menjadi tolak ukur yang wajib dipertimbangkan.

Jika diukur dan anak berada dibawah kurva pertumbuhan, ia masih dapat mengejarnya hingga usia 1,5 tahun. Sepanjang tak ada keluhan seperti muntah, diare, nafsu makan buruk, infeksi, pertumbuhan anak masih bisa dibilang wajar.