Sang Ibu Lupa Mematikan Api Tungku, Tiga Balita Tewas Terbakar

By nova.id, Selasa, 30 Agustus 2016 | 09:32 WIB
Ana Istianingsih (bertudung hitam) meratapi ketiga jenazah putranya yang tewas terbakar di dalam rumahnya (nova.id)

"Kejadiannya cepat sekali. Saya terlempar setelah ada ledakan. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," cerita Irfan yang mengalami luka bakar ringan di kedua tangannya.

Setelah ledakan itu warga semakin ramai datang dan membantu pemadaman butuh waktu 20 menit karena petugas pemadam tak kunjung datang.

Saat api mulai padam Ana tiba dari masjid. Perempuan 35 tahun ini terguncang melihat rumahnya ludes, rata dengan tanah, dan mendapati ketiga anaknya tewas terpanggang.

Ana melihat jenazah ketiga putranya di atas arang rumahnya. Perempuan bertudung hitam dan berbaju biru itu bersimpuh, seakan meratapi kejadian yang lewat. Sementara suaminya saat itu sedang bekerja sebagai kuli bangunan di Surabaya.

Tepat di kamar depan tempat ketiga putranya sudah tak bernyawa, Ana membelai satu per satu tubuh mereka, sambil menangis. Si kecil ditemukan terpisah dari kedua kakaknya.

"Setelah padam, saya dan warga lihat anak ketiga (Faris) dan keempat (Abdan) dalam posisi berpelukan," kata tetangga korban.

Irwan Syairwan / Surya