Saat ini, begitu banyak orang menggunakan media sosial untuk berbagi momen sehari-hari mereka. Selain status atau berbagi cerita, foto dan video juga menjadi item yang paling sering di-posting. Sebeum foto diunggah, fitur wajib yang biasanya digunakan adalah menu filter pada foto.
Sebenarnya isi unggahan setiap individu bisa menggambarkan kondisi yang dialaminya. Termasuk pemilihan warna untuk foto, lo.
Menurut studi, orang-orang yang mengalami depresi lebih suka menggunakan filter dengan warna suram, seperti abu-abu, hitam putih, dan foto-foto yang menggambarkan kesunyian .
Sebaliknya, orang-orang yang bahagia lebih memilih filter foto berwarna cerah.
Baca: Ibu yang Suka Posting Foto Bayi di Media Sosial Krisis Identitas?
Meski hasil temuan ini masih prematur untuk dinyatakan sebagai fakta solid. Namun, peneliti masih terus menggali kemungkinan memonitor kondisi emosional negatif seseorang berdasarkan kebiasaan di media sosial.
Studi yang belum dipublikasikan oleh jurnal akademis ini telah menganalisis 40.000 foto instagram dari 166 grup sukarelawan, di mana 70 orang dinyatakan depresi.
Peneliti menganalisis seluruh gaya penyuntingan foto dengan filter seluruh responden. Kemudian, mereka mempelajari gaya pemilihan filter menggunakan komputer algoritma untuk mendeteksi kondisi emosional.
Lalu, peneliti pun berhasil mendeteksi responden yang menderita depresi. Ternyata, memang benar ada perbedaan pemilihan filter favorit antara responden yang emosional normal dan depresi.
Baca: 5 Foto Anak yang Harusnya Tak Anda Unggah di Media Sosial
Selain filter foto, pemilihan kata-kata dalam kolom teks pun juga berbeda. Responden yang ditemukan depresi, lebih sering menggunakan kalimat sedih, tragis, dan sarkastik. Lalu, responden yang normal, menggunakan kalimat bahagia, lucu, dan inspiratif.
“Mereka yang memilih filter foto dengan nuansa warna suram, tidak menyadari mereka depresi saat itu,” jelas Christopher Danforth, Ph.D, Associate Professor of Mathematics and Statistics, di the University of Vermont.