Waspada! Ini 10 Gejala Kanker yang Kerap Diabaikan Banyak Orang

By nova.id, Sabtu, 15 Oktober 2016 | 01:45 WIB
Lima Stadium Kanker Payudara yang Perlu Diketahui (nova.id)

Kanker payudara menjadi momok "pembunuh" nomor satu perempuan di Indonesia. Selain penyebabnya belum diketahui pasti, deteksi yang terlambat membuat banyak kasus pada pasien tak dapat ditangani dan berujung kematian.

Padahal jika dideteksi sejak usia muda, peluang sembuhnya sangat besar, bahkan hingga 98 persen.

Guna meningkatkan kepedulian agar semakin banyak orang yang sadar pentingnya deteksi dini kanker payudara, berikut ini adalah 10 gejala kanker payudara yang sebaiknya tidak Anda abaikan.

Yuk, sama-sama dipahami dan sebarluaskan informasi bermanfaat ini. Apa saja gejala tersebut?

1. Benjolan di payudara

"Jika ada benjolan, sebaiknya jangan diabaikan, bahkan jika hasil mammogram Anda mengatakan normal," kata Carolyn Runowicz, MD, survivor kanker payudara dan Profesor Kebidanan dan Ginekologi di Florida International University.

Puting yang bersisik atau mengelupas juga bisa diindikasikan sebagai penyakit Paget dimana sekitar 95 persen wanita yang terkena kanker mengalami tanda ini. Periksakan juga jika mengalami puting berair atau berdarah dan kulit payudara seperti kulit jeruk (dimpling).

Dimpling pun sering dikaitkan dengan kanker payudara inflamasi, sel kanker agresif yang ditandai dengan bengkak, panas, payudara memerah. Selain mengecek riwayat medis Anda dan keluarga, dokter juga melakukan pemeriksaan mammogram atau USG dan mungkin biopsi.

Baca: Benarkah Tidak Pakai Bra Bisa Turunkan Risiko Kanker Payudara?

2. Perdarahan tidak teratur

Jika Anda mengalami pendarahan (pascamenopause) setelah menopause (minimal 12 bulan tanpa haid), itu salah satu peringatan kanker. Pendarahan pada saat menopause sering dikaitkan dengan perubahan hormon. Meski demikian, ini harus dievaluasi.

Setiap perdarahan, tetes kecil, atau bekuan besar pada vagina bisa saja abnormal dan harus segera diselidiki. Pendarahan seperti ini bisa mengindikasi sesuatu yang berbahaya seperti polip endometrium atau sesuatu yang lebih serius seperti kanker endometrium atau serviks.

Dokter bisa menyarankan sonogram transvaginal atau mungkin biopsi.

3. Perdarahan rectal (anus)

Kanker usus besar merupakan kematian pada kanker paling umum ketiga pada wanita. Tanda yang paling umum adalah pendarahan di anus yang banyak disangka orang sebagai wasir.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan dubur dan kolonoskopi jika Anda sudah berusia 50 tahun atau lebih. Tapi bukannya tidak mungkin penyakit ini dialami orang muda.

4. Cairan berbau

Salah satu tanda kanker serviks adalah vagina mengeluarkan cairan berbau busuk. Cairan bisa jadi mengandung darah dan mungkin terjadi pada pra atau paska menopause.

Sebaiknya Anda tidak mengobatinya sendiri dengan mengkonsumsi obat-obatan. Pemeriksaan lab diperlukan untuk mengetahui apakah cairan ini disebabkan oleh infeksi atau sesuatu yang lebih serius.

5. Kembung

Kanker ovarium merupakan pembunuh nomor satu dalam katergori kanker organ reproduksi. "Selama bertahun-tahun, ini diketahui sebagai silent killer. Padahal kanker ovarium memiliki gejala yang jelas," ujar Runowicz.

Empat gejala yang paling sering dirasakan adalah kembung sebelum makan, kencing lebih sering, serta pinggang dan panggul nyeri.

Jika Anda merasakan dua atau lebih dari gejala ini selama lebih dari dua minggu, periksakan ke dokter Anda. Biasanya pemeriksaan yang disarankan dokter adalah pemeriksaan panggul, USG transvaginal, dan mungkin tes darah CA-125 untuk memeriksa sel-sel kanker.

6. Berat badan naik atau turun drastis

Jika berat badan Anda naik atau turun secara drastis bisa jadi penyebabnya adalah akumulasi cairan dalam perut yang berhubungan dengan kanker ovarium.

Menurut American Cancer Society, ini merupakan tanda pertama dari kanker dan yang paling sering dikaitkan dengan pankreas, perut, kerongkongan, atau kanker paru-paru.

Namun penurunan berat badan pada wanita sering disebabkan oleh tiroid yang hiperaktif, kata Runowicz. Maka cek tiroid Anda untuk memastikannya.

Baca: Jenis-jenis Kanker Payudara

7. Batuk terus-menerus

Jika Anda batuk terus-menerus yang tidak dikarenakan alergi atau infeksi saluran pernapasan dan berlangsung lebih dari 2 - 3 minggu, periksakan segera ke dokter. Terutama, kata Karlan, jika Anda adalah perokok aktif.

"Merokok merupakan kanker pembunuh nomor satu bagi wanita perempuan," kata Beth Y Karlan, MD, Direktur Program Penelitian Kanker Perempuan di Cedars-Sinai Samuel Oschin Comprehensive Cancer Institute, Los Angeles. Lakukan X-ray paru-paru atau CT scan untuk memastikannya.

8. Kelenjar getah bening

"Jika kelenjar getah bening di leher atau bagian bawah lengan Anda terasa keras, periksakan ke dokter," saran Runowicz. Bengkak pada kelenjar getah bening juga bisa menjadi tanda infeksi.

9. Kelelahan

American Cancer Society mengatakan, "kelelahan ekstrim terus-menerus dan tidak hilang meski sudah beristirahat harus diwaspadai."

Leukemia, usus, atau kanker perut juga dapat menyebabkan kehilangan darah dan menyebabkan kelelahan. Lakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk mengevaluasi tiroid Anda.

Baca: Jangan Pernah Abaikan 9 Gejala Kanker Ovarium Ini!

10. Perubahan kulit

Awasi setiap perubahan kulit yang terjadi di tubuh Anda. Hubungi dokter jika ada hal yang Anda khawatirkan. Atau, jika terjadi luka di mulut yang tak kunjung sembuh, terutama jika Anda merokok atau minum alkohol.

Bisa jadi ini tanda dari kanker mulut. Perhatikan juga luka atau kulit yang teriritasi di daerah vagina. "Sebuah lesi vulva nonhealing bisa menjadi tanda kanker vulva," kata Runowicz.

Perubahan tahi lalat atau lesi berpigmen pada vulva juga dapat menandakan kanker. "Vulva melanoma sering diabaikan dan dapat bisa sangat agresif," kata Karlan. Biopsi sederhana dapat dilakukan dokter jika memang diperlukan.   Ester Sondang/NOVA