TabloidNova.com - Perlu Anda tahu, asap dapur saat memasak picu risiko kanker nasofaring. Demikian seperti yang dipaparkan oleh dr. Lula Kamal di acara peluncuran merek perangkat dapur asal Cina, Fotile, di Bali Room Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (7/5).
Perempuan yang dikenal berprofesi sebagai presenter dan model iklan mengatakan bahwa, asap dapur picu kanker nasofaring bila asap dihasilkan dari aktivitas seperti memasak dan mengolah makanan, di mana kondisi dapurnya kotor dan sirkulasi udara di ventilasi yang tak baik.
Bahkan, pasca memasak, peralatan memasak di dapur belum tentu mampu menghilangkan asap yang kelewat mengumpul di dalam ruangan, sehingga memicu seseorang terkena kanker nasofaring.
Kanker nasofaring adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Penyebab kanker nasofaring memang belum diketahui dengan pasti, namun kanker ini sering dikaitkan dengan adanya virus Epstein bair. Umumnya penderita kanker nasofating dijumpai di Cina bagian selatan, Hong Kong, Thailand, Malaysia, India, dan Indonesia.
"Kegiatan memasak pasti meninggalkan asap, noda, dan jamur yang menempel karena kondisi lembap dan kotor. Selain oksidan yang buruk bagi tubuh, asap dapur juga mengeluarkan tiga kandungan zat kimia berbahaya seperti CO2 (karbon dioksida), SO2 (sulfur dioksida), dan NO2 (nitrogen dioksida)," ungkap Lula.
Oleh sebab itu, Lula pun tak menampik jika peralatan dapur yang berkualitas, berteknologi canggih, dan mampu menjawab permasalahan dapur sangat dianjurkan sebagai tindakan preventif yang utama.
Ia juga menambahkan bila kompor yang baik untuk mengurangi produksi asap dapur minimal dengan model HUB yang miring dan ramah pada penggunanya.
"Jangan hanya memasak makanan sehat atau pola memasak yang sehat, tapi perhatikan juga peralatan dapur yang dipakainya. Jangan sampai olahan makanan kita sudah benar, sehat dan tepat, namun tetap menghasilkan asap dapur pemicu kanker nasofaring," tutup Lula pada TabloidNova.com .
Ridho Nugroho
FOTO: habitkitchen
KOMENTAR