Permen karet merupakan salah satu makanan manis yang pasti anak kecil sukai. Rasanya yang manis dan dapat dibuat seperti balon menarik perhatian anak kecil untuk mencobanya.
Namun, terkadang juga dapat membahayakan anak kecil yang mengunyahnya. Oleh karena itu, permen karet menjadi salah satu perhatian para orangtua yang pada akhirnya membatasi atau melarang anak memakannya.
Menurut Susan Moores, seorang dietisi di St. Paul, Minnesota, sebaiknya anak menunggu sampai usia 4 tahun untuk bisa diberikan permen karet dengan aman, seperti dilansir dari Baby Center.
Anak yang sudah berusia 4 tahun pada umumnya sudah memahami konsep mengunyah tanpa menelan, seperti saat mengunyah permen karet.
Baca: Kenapa Banyak Makan Gula Bikin Anak Jadi Hiperaktif?
American Academy of Pediatrics juga merekomendasikan bahwa sebaiknya permen karet tidak diberikan pada anak yang lebih kecil karena mereka belum terlalu paham bahwa permen karet tidak untuk ditelan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering menelan permen karet dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti diare, sakit perut, perut bergas, sariawan, serta masalah gigi dan rahang. Menelan permen karet juga dapat menyebabkan tersedak dan menyumbat usus.
Sebaiknya juga, berikan anak setengah potong permen karet dalam ukuran kecil dan pilihlah permen karet yang sedikit mengandung gula. Permen karet yang mengandung terlalu banyak gula dapat menyebabkan kerusakan gigi pada anak.
Baca: Mengatasi Kebiasaan Makan Permen pada Anak
Lalu apa yang terjadi jika anak terlanjur menelan permen karet?
Permen karet terbuat dari bahan alami maupun sintetis atau buatan, seperti getah karet, pengawet, perasa, dan pemanis.
Tubuh dapat menyerap pemanis ketika permen karet dikunyah, sehingga menyebabkan terjadinya penambahan kalori pada tubuh dari pemanis permen karet. Sedangkan, getah permen karet tidak dapat diserap maupun dipecah oleh tubuh.
Jadi, jika permen karet tertelan ke dalam tubuh, maka bentuknya sama sekali tidak berubah. Permen karet ini kemudian melewati saluran pencernaan dengan bantuan gerakan peristaltik pada usus. Selanjutnya, permen karet dikeluarkan dalam tubuh.
Baca: Begini Dampaknya Jika Balita Anda Menelan Benda Asing
Namun, kadang kala, permen karet dapat terjebak di dalam tubuh. Menelan permen karet dalam ukuran atau jumlah besar selama periode waktu tertentu membuat jumlah permen karet yang masuk ke tubuh menjadi banyak. Hal ini dapat menyumbat saluran pencernaan meski sebenarnya kasus ini jarang terjadi.
Selain dapat menyumbat saluran pencernaan, menelan permen karet juga dapat menyebabkan:
Risiko tersedak
Saat anak mencoba menelan permen karet, anak dapat berisiko tersedak. Tekstur permen karet yang melar dan liat membuat permen karet lebih sulit untuk ditelan daripada makanan.
Perubahan kebiasaan buang air besar
Anak mungkin mengalami perubahan pada kebiasaan buang air besarnya ketika ia telah menelan permen karet dalam jumlah banyak.
The International Chewing Gum Association mengatakan bahwa permen karet bebas gula pada umumnya mengandung pemanis buatan, seperti sorbitol dan maltitol. Pemanis buatan ini tidak akan mengganggu sistem pencernaan saat dikonsumsi dalam jumlah kecil.
Baca: Akibat Sering Mengunyah Permen Karet, Rahang Perempuan ini Harus Dioperasi
Namun, ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, pemanis buatan dapat menyebabkan diare. Selain itu, menelan permen karet juga dapat menyebabkan sembelit atau konstipasi karena permen karet tidak dapat dicerna.
Sehingga, pada akhirnya permen karet berada pada saluran cerna bagian bawah sampai terjadi pergerakan usus untuk mengeluarkannya.
(sumber: HelloSehat)