Benarkah Radiasi dari Wi-Fi dan Alat Elektronik Bisa Memicu Kanker?

By nova.id, Kamis, 1 Desember 2016 | 03:30 WIB
Keseringan Galau dan Pakai Gadget, Picu Demensia pada Remaja (nova.id)

Di era serba digital seperti sekarang, koneksi internet nirkabel (Wi-Fi) hampir menjadi kebutuhan setiap orang. Baik itu di gedung kantor, kampus, restoran, kafe, maupun ruang publik seperti taman, stasiun, dan bandara.

Tak sedikit pula yang memasang sendiri pemancar Wi-Fi di rumah atau membawa perangkat Wi-Fi portabel saat bepergian.

Namun. karena Wi-Fi berada di sekitar Anda dan keluarga setiap harinya, timbul kecemasan seputar keamanan dan efek sampingnya bagi manusia.

Sebuah penelitian di Saudi Arabia yang diterbitkan dalam Journal of Microscopy and Ultrastructure menyebutkan bahwa radiasi Wi-Fi berisiko memicu kanker pada anak.

Mereka dianggap lebih rentan terkena bahaya radiasi dibandingkan orang dewasa.

Akan tetapi, sejumlah peneliti dan ahli kesehatan lainnya masih memperdebatkan kesimpulan yang ditarik dari penelitian tersebut. Lalu mana yang benar mengingat sejumlah alat elektronik lainnya juga mampu memancarkan radiasi tersebut?

Sebelumnya, perlu dipahami setiap perangkat elektronik, termasuk yang bisa memancarkan sinyal Wi-Fi, akan menghasilkan radiasi elektromagnetik.

Radiasi ini adalah gabungan dari medan listrik dan medan magnet. Untuk mengukur besar radiasi yang dihasilkan, peneliti menggunakan kisaran frekuensi rendah sampai tinggi.

Baca: Keseringan Galau dan Pakai Gadget Picu Demensia pada Remaja

Lalu benarkah ada kaitannya antara Wi-Fi dan risiko kanker anak?

Munculnya penelitian yang menyebutkan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap radiasi Wi-Fi tentu meresahkan masyarakat. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir. Radiasi Wi-Fi tidak memicu kanker, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.

Kabar baik ini juga ditegaskan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam situs resminya menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara radiasi Wi-Fi dengan risiko kanker, terutama pada anak-anak. Pernyataan WHO ini juga didukung oleh para ahli dan ilmuwan di seluruh dunia.

Menurut Kepala Tenaga Medis American Cancer Society, dr. Otis Brawley, banyak ditemukan kecacatan dalam penelitian yang mengklaim bahwa radiasi Wi-Fi bisa menyebabkan kanker anak. Penelitian tersebut tidak memilih peserta penelitian secara acak.

Alih-alih memilih secara acak, penulisnya hanya memilih kasus tertentu yang menunjukkan adanya kemungkinan dampak buruk radiasi Wi-Fi terhadap kesehatan anak.

Sementara itu, penulis sama sekali tidak mengindahkan kasus di mana radiasi Wi-Fi tidak menunjukkan kaitan apa pun dengan kanker atau kesehatan anak dan orang dewasa.

Baca: 4 Gangguan Kesehatan Saraf ‘Akut’ Karena Gadget

Seorang pakar Fisika dari Drexel University di Amerika Serikat menjelaskan lebih jauh bahwa radiasi Wi-Fi memiliki sifat yang berbeda dengan sinar gamma yang dihasilkan oleh tenaga nuklir atau sinar ultraviolet (UV).

Radiasi yang dihasilkan sinar gamma dan sinar UV mampu menyebabkan perubahan DNA atau mutasi genetik dalam tubuh manusia. Mutasi genetik bisa memicu pertumbuhan sel kanker.

Sementara itu, radiasi Wi-Fi yang dipancarkan gelombang elektromagnetik tidak bisa menyebabkan mutasi genetik, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Itu berarti radiasi Wi-Fi tak bersifat karsinogenik atau menyebabkan penyakit kanker.

WHO juga memprakarsai penyelidikan khusus yang berhasil membuktikan bahwa pada berbagai kasus di mana para pengidap kanker anak sering mengakses atau berada di dekat perangkat Wi-Fi, tidak ada kesamaan sifat atau jenis kanker yang diderita.

Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak tersebut mengidap kanker karena faktor risiko lainnya, bukan karena radiasi Wi-Fi.

Jikapun ada, satu-satunya efek samping radiasi elektromagnetik bagi kesehatan yang telah terbukti secara ilmiah adalah naiknya suhu tubuh kira-kira sebesar 1 derajat Celsius.

Namun, hal ini pun hanya mungkin terjadi jika Anda berada dalam sebuah pabrik atau fasilitas industri yang beroperasi untuk memancarkan sinyal dalam frekuensi sangat tinggi. Semakin jauh dari sumber pemancar, semakin sedikit pula gelombang elektromagnetik yang Anda terima.

Selain itu, frekuensi yang dihasilkan radiasi Wi-Fi di kantor, rumah, atau di tempat-tempat umum sangatlah rendah. Saking rendahnya, radiasi tersebut tidak berdampak apa pun bagi Anda dan keluarga.

Perlu diingat juga bahwa radiasi elektromagnetik dihasilkan oleh perangkat rumah tangga Anda yang lain seperti oven, telepon tanpa kabel, bel rumah, serta telepon seluler. Para produsen alat-alat tersebut, termasuk produsen perangkat Wi-Fi Anda, telah memiliki standar khusus yang direkomendasikan para ahli dan tenaga medis dalam mengatur frekuensi dan tingkat radiasi yang aman bagi manusia.

HelloSehat.