Begini Kronologi Penemuan Korban Pembunuhan di Rumah Pengusaha di Pulomas

By nova.id, Selasa, 27 Desember 2016 | 10:00 WIB
Rumah nomor 7A, Pulo Mas, Jakarta Timur pada Selasa (27/12/2016). (nova.id)

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan menyebut korban pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, sudah disekap di kamar mandi sejak Senin (26/12/2016) sore.

Kemudian, 11 korban tersebut baru bisa dikeluarkan pada Selasa (27/12/2016) pagi.

"Para korban disekap di dalam kamar mandi berukuran kecil dari kemarin sore sampai pagi tadi," ujar Iriawan di lokasi.

Iriawan mengatakan, dari kesebelas orang tersebut, enam orang di antaranya tewas, sedangkan lima orang lainnya dalam keadaan kritis.

"Pagi tadi ditemukan karena kerabatnya akan datang dan pintu rumahnya terbuka, lalu masuk ke dalam dan ada suara yang merintih minta tolong dan didobrak," ucap dia.

Semua korban disekap di dalam kamar mandi dengan luas 1,5 meter x 1,5 meter.

Baca: Disekap di Kamar Mandi Hingga Tewas, Inikah Motif Pembunuhan Sadis di Pulomas?

Dari pendataan sementara, mereka yang meninggal ialah Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.

Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy, yang merupakan pembantu rumah tangga.

Baca: Bantu Polisi Selidiki Pembunuhan Satu Keluarga di Pulomas, Anjing Pelacak Endus Tempat Ini

Polisi saat ini masih mengolah tempat kejadian perkara. Pemilik rumah yang juga menjadi korban diketahui bernama Dodi Triono (59) dan berprofesi sebagai arsitek.

"Hasil keterangan sementara dia seorang pengusaha (di bidang) arsitektur," ujar Iriawan di lokasi.

Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah kasus tersebut murni pembunuhan atau disertai dengan perampokan. Sebab, saat ini polisi masih melakukan olah TKP untuk mengungkap kasus ini.

"Kita belum bisa menyimpulkan," ucap dia.

Hingga berita ini diturunkan, polisi belum menemukan ada barang berharga milik korban yang hilang.