Tiga Orang Dekat Ungkap Sosok Dodi Triono, Korban Pembunuhan di Pulomas

By nova.id, Kamis, 29 Desember 2016 | 04:00 WIB
Dodi Triono, korban pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur sempat disebut sedang memimpin proyek renovasi besar di kawasan Senayan. (nova.id)

Salah satu korban pembunuhan di Pulomas, Dodi Triono (59), diketahui sebagai pengusaha di bidang properti. Di kalangan teman-temannya, Dodi dikenal sebagai pengusaha sukses.

"Sekarang dia (Dodi) developer, pengusaha properti-lah. Dia kayaknya join sama orang juga mungkin," ujar Sarjono (58), teman Dodi, di depan rumah yang menjadi lokasi peristiwa nahas itu.

Sarjono merupakan teman kuliah Dodi selama menimba ilmu di Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Menurut Sarjono, Dodi merupakan mahasiswa Fakultas Teknik UI angkatan 1976. Dia merupakan salah satu mahasiswa yang cerdas.

"Tahun 1981 dia udah lulus, sedangkan saya tahun 1983. (Dodi) pintar orangnya dia, bakat arsiteknya memang kuat. Rumahnya ini juga dia yang desain," ucap dia.

Sarjono mengatakan, terakhir kali ia bertemu Dodi pada Jumat (23/12/2016) lalu. Saat itu, ada acara reuni kampus yang diselenggarakan di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Pusat.

Baca: Korban Pembunuhan Pulomas Dikenal Supel, Punya 3 Mobil Lamborghini, dan Jadi Ketua RT Terkaya

"Saya terkejut sangat kaget dan berduka cita karena tidak ada tanda-tanda khusus. Cuma terakhir kemarin saat reunian di FX Sudirman, lebih banyak diam dari biasanya. Saat sempat menanyakan kepada Dodi, dia bilang tidak ada masalah," kata Sarjono.

Adapun Adang (70) tetangga sekaligus teman dekat korban mengatakan bahwa sebelum meninggal, korban jadi sering membagikan foto keluarga ke dalam grup.

"Beberapa hari terakhir dia (Dodi) jadi suka share foto di grup, lagi jalan sama keluarganya dia share, total ada empat foto," kata Adang.

Grup yang berada di WhatsApp tersebut bernama K2G (Karya Kreasi Gemilang) yang berisikan warga dan beberapa mitra kerja.

Mengenal Dodi lebih dari 20 tahun, Adang menceritakan bagaimana kepribadian beliau dalam kehidupan sehari-hari.

"Dia orangnya baik, ramah, dia juga sebagai RT, terakhir saya ketemu Sabtu kemarin, kita juga sering olahraga bareng," ujarnya.

Mengenai kehidupan pribadi Dodi, Adang hanya mengetahui bahwa telah melakukan pernikahan sebanyak dua kali.

"Sama istri pertama ada tiga anaknya, satu di bawa istrinya. Sama istri kedua anakanya tiga perempuan semua, ada satu yang selamat di bawa ke rumah sakit, terangnya.

Baca: Karyawan Dodi Triono: Bapak Dua Kali Bercerai, Istri Ketiganya Sedang Hamil 7 Bulan

Dari yang diketahuinya Cici, salah satu anggota keluarga besar, Dodi baru menempati rumah yang menjadi lokasi kejadian dalam 2 tahun terakhir.

Dodi sebelumnya tinggal di Pulomas Residence. Namun, Dodi dan keluarga pindah ke rumah Jalan Pulomas Utara karena rumah di Pulomas Residence tengah direnovasi.

Rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara ini berada di pinggir jalan. Seberang rumahnya merupakan sebuah kali kecil. Berbeda dengan rumah di Pulomas Residence yang memiliki penjagaan ketat.

Rosid, salah seorang kerabat Dodi, mengatakan, meskipun rumah Dodi berada di pinggir jalan, keamanannya cukup ketat.

"Setahu saya rumah yang ini banyak sistem keamanannya ya, dari pagar sampai pintu masuk," kata Rosid yang juga menjadi penjaga kubur di Tanah Kusir keluarga besar Dodi di Tanah Kusir.

Bapak dari enam anak ini sudah menjadi penjaga kuburan keluarga Rosid sejak 1987. Saat itu, Rosid dipercaya untuk mengurus makam ibu mertua dari istri pertama Dodi.

Baca: Pelaku Sengaja Merusak Gagang Pintu Kamar Mandi Hingga 11 Korban Tak Bisa Keluar

Sejak itu, Rosid dan Dodi mulai menjalin hubungan seperti keluarga. Setiap ada keluarga Dodi yang meninggal dan dimakamkan di Tanah Kusir, Rosid selalu dipercaya untuk mengurus.

Setidaknya ada empat keluarga Dodi lainnya yang juga dimakamkan di Tanah Kusir, mulai dari ayah mertua dari istri pertama, kedua orangtua Dodi dan terakhir kakak ipar dari istri pertama.

"Pak Dodi selalu kasih saya kepercayaan untuk mengurus makam-makam keluarga beliau. Sampai-sampai beliau sudah menganggap saya seperti keluarga sendiri," cerita Rosid di TPU Tanah Kusir.

Saat pertama kali mendengar peristiwa yang menimpa Dodi, ia tak percaya. Ia baru percaya saat salah satu keluarga Dodi menghubunginya untuk mengurus pemakaman.

Merasa memiliki hubungan dekat, Rosid langsung bergegas menuju Jakarta dari Karawang untuk mengurus pemakaman Dodi.

Di mata Rosid, Dodi merupakan orang ramah dan terbuka. Rosid sendiri sudah enam kali bertandang ke rumah Dodi.

Kedatangan Rosid juga diminta oleh Dodi. Terakhir kali Rosid bersua dengan Dodi pada Idul Fitri tahun ini.

Sumber: Warta Kota, Kompas