Agar Bisnis Bareng Teman Tak Berakhir Konflik, Siasati dengan Cara Berikut

By nova.id, Jumat, 12 Mei 2017 | 07:15 WIB
Bisnis dengan Teman Tak Selalu Manis, Siasati dengan Cara Berikut (nova.id)

Ada anggapan menjalankan usaha dengan bermitra membuat usaha dapat berkembang lebih baik ketimbang menjalankannya sendiri. Namun, nyatanya mencari partner usaha memang tak semudah menjalin pertemanan. 

Akan sangat menyenangkan jika ada teman atau kerabat baik yang bisa diajak bekerjasama, namun tak sedikit pula hubungan dekat itu berakhir gara-gara masalah dalam bisnis.

Namun, Sahabat NOVA, bila Anda berencana menjalankan bisnis bersama teman atau kerabat, tak ada salahnya dicoba. Yang terpenting selalu diskusikan tiga hal ini sebelum memulai. Yuk, dipahami sama-sama!

1. Menyamakan Visi dan Misi

Sering bersama dan kenal sejak lama belum cukup jadi modal untuk bermitra dengan saudara atau teman. Sebab teman yang asyik diajak hang out, belum tentu bisa menjadi partner yang cocok untuk menjadi rekan usaha.

Maka sebelum memulai, gali lebih jauh bagaimana pandangannya terhadap usaha yang akan ditekuni bersama.  Anda dan calon mitra perlu menyamakan visi dan misi dalam berbisnis. Apa yang menjadi tujuan berpartner.

Misalnya, Anda berniat sangat serius, bahkan berani meninggalkan karier gemilang di perusahaan tempat Anda bekerja, demi all-out untuk merintis sebuah bisnis. Sementara teman ternyata hanya mencari kegiatan pengisi waktu luang atau hanya ingin bersenang-senang bersama Anda saja.

Baca: Tiru Kiat Sukses Julia Meraup Untung 60 Juta Sebulan dari Jualan Baju Online

Hal lain yang juga penting dibahas adalah value atau nilai-nilai yang dianut masing-masing. Misalnya Anda dan sahabat ingin menjalankan usaha kuliner dan mendirikan sebuah restoran. Anda sangat concern dengan masalah lingkungan sehingga menginginkan sebuah restoran yang peduli lingkungan, mulai dari penggunaan bahan organik dalam menu, kemasan yang bisa didaur ulang, hingga penataan ruangan yang tidak memberi tempat bagi para perokok.

Sementara calon partner hanya mementingkan soal bagaimana mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya sehingga value yang Anda yakini menurutnya sulit dijalankan dan berpotensi mengurangi keuntungan.

Nah hal-hal semacam ini perlu dibicarakan tuntas di awal.  Perbedaan visi, misi serta nilai-nilai seringkali membuat frustrasi dan membuat hubungan rentan bubar.

Baca: Ini Cara Memulai Bisnis Tanpa Modal

2. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab

Berbisnis mengutamakan sikap profesional. Ada target finansial yang hendak dicapai, prosedur yang harus dijalankan, dan sistem yang perlu dibangun agar segala sesuatunya berjalan dengan baik. Sehingga perlu ada pembagian tugas dan peran yang jelas sehingga setiap orang memiliki tanggung jawab sesuai perannya.

Mungkin Anda dan partner bisnis sudah bersahabat sejak kecil sehingga punya hubungan personal yang sangat kuat. Tapi bila sudah menyangkut urusan bisnis, segala sesuatunya harus dilakukan secara profesional. Ada hak, kewajiban dan aturan main yang perlu disepakati sebelumnya.

Pembagian tugas ini idealnya juga menjadi sinergi yang saling menguatkan. Misalnya Anda fasih mengurusi bidang keuangan sementara rekan memiliki jiwa kreatif yang tinggi. Sehingga Anda diserahi tanggung jawab mengelola keuangan sementara rekan memiliki peran lebih dalam pengembangan produk.

Bila pembagian tugas sudah dilakukan, masing-masing diharapkan memiliki komitmen untuk menjalankannya sehingga bisa saling mendukung dan menjadi sebuah kekuatan.

Baca: Ini Alasan Kenapa Ada Bisnis Franchise yang Cepat Bangkrut

3. Manajemen Konflik

Seperti halnya hubungan cinta, hubungan bisnis tidak selamanya manis. Ada saat-saat di mana segala sesuatunya berjalan pada jalurnya. Ada masa ketika usaha menemukan hambatan dan menghadapi persoalan.

Baiknya, pada awal hubungan, penting diutarakan bagaimana sikap dan cara masing-masing dalam menghadapi konflik. Apa tindakan penyelesaian yang akan dilakukan bila terjadi hal yang tidak menyenangkan dalam hubungan bisnis Anda.

Mengantisipasi kegagalan bukan berarti berpikiran negatif, tapi justru menunjukkan keseriusan Anda memulai usaha dan betapa pentingnya Anda memandang pertemanan. Sehingga apa pun yang terjadi dalam hubungan bisnis tidak akan merusak hubungan pertemanan Anda. 

Emma Aliudin/Tabloid NOVA