#29CaraSehat: Pemeriksaan TORCH Saat Hamil Cegah 4 Penyakit Menular Ini pada Bayi

By Ade Ryani HMK, Kamis, 16 Februari 2017 | 13:30 WIB
Mencabut gigi saat hamil sangat tidak dianjurkan. Mengapa? (Ade Ryani HMK)

Saat hamil Anda pasti pernah mendengar sejumlah pemeriksaan yang disarankan oleh dokter. Terutama jika di rumah terdapat hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan sejenisnya.

Pemeriksaan yang akan Anda jalani disebut TORCH (toksoplasma, rubela, cytomegalovirus/CMV, dan herpes simplex virus) yakni sekelompok infeksi yang dapat ditularkan dari wanita hamil kepada bayinya. 

Ibu hamil yang terinfeksi TORCH berisiko tinggi menularkan kepada janinnya yang bisa menyebabkan cacat bawaan.

Baca: 5 Faktor yang Bantu Anda Cepat Hamil Secara Sehat dan Lancar

Dengan cara melakukan tes darah maka dokter dapat mendeteksi risiko sejumlah penyakit ini :

Toxoplasma

Infeksi ini berasal dari parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Tanpa gejala spesifik, hanya 10-20% kasus infeksi Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah. 

Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transplantasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun). 

Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis.

Tes ini wajib dilakukan pada calon ibu sebelum atau selama masa hamil serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.

Baca: Berapa Idealnya Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil?

Rubella

Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda. 

Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25%. 

Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.

BACA: 8 Posisi Bercinta Agar Cepat Hamil

Cytomegalovirus (CMV)

Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes.

Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil. 

Jika ibu hamil terinfeksi. maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.

BACA: Ingin Cepat Hamil? Berhubungan Badan Dua Hari Sekali

Herpes Simpleks Tipe III

Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam di ganglion sistem syaraf otonom. 

Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal.

BACA: 6 Tips Agar Cepat Hamil Bayi Laki-Laki

Lalu bagaimana cara mencegah infeksi penyakit TORCH ini?

1. Makan makanan bergizi

Saat hamil, sebaiknya Anda mengkonsumsi banyak makanan bergizi. Selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan membuat tubuh tetap sehat dan kuat.

Bila tubuh sehat, maka tubuh dapat melawan berbagai penyakit termasuk TORCH sehingga tidak akan menginfeksi tubuh.

2. Melakukan vaksinasi

Vaksinasi bertujuan untuk mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan.

Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.

3. Makan makanan yang matang

Hindari memakan makanan tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat pada makanan dan tidak akan mati apabila makanan tidak dimasak sampai matang.

Untuk mencegah kemungkinan tersebut, selalu konsumsi makanan matang dalam keseharian Anda.

4. Periksa kandungan secara teratur

Selama masa kehamilan, pastikan juga agar Anda memeriksakan kandungan secara rutin dan teratur.

Maksudnya adalah agar dapat dilakukan tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda ternyata terinfeksi TORCH. Penanganan yang cepat dapat membantu agar kondisi bayi tidak menjadi buruk.

5. Jaga kebersihan tubuh

Jaga higiene tubuh Anda. Prosedur higiene dasar, seperti mencuci tangan, sangatlah penting.

6. Hindari kontak dengan penderita penyakit TORCH

Seorang wanita hamil harus menghindari kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubela, yang juga disebut campak Jerman. 

Sumber: Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.Dr. Sulianti Saroso