Usai melahirkan tak jarang kita merasa emosi turun naik, hingga terkadang tiba-tiba marah atau menangis. Bisa jadi itu gejala baby blues. Lalu, bagaimana? Lakukan 7 hal ini untuk mengatasi baby blues dengan tepat.
Menurut Fonda Kuswandi, S.Psi., Praktisi Hypno-birthing, Hypnobreastfeeding, Hypnoparenting dari Pro V Clinic Holistic Health Care Jakarta., baby blues bisa dikatakan ringan jika berlangsung kurang lebih 2-3 minggu pascapersalinan.
Jika tak tertangani segera, bisa berlanjut menjadi depresi pasca persalinan. Berikut 7 hal untuk mengatasi baby blues dengan tepat:
1.Dukungan Orang Terdekat
Dukungan suami, orangtua, mertua sangat dibutuhkan. Dalam hal ini, penting sekali peran serta orang-orang terdekat untuk membantu meringankan tugas ibu mengasuh/merawat sang bayi dengan cara bagi-bagi tugas.
Selama 2 minggu pascamelahirkan, suami sebaiknya mendampingi istri tercinta. Mengapa? Karena di masa ini ibu tengah beradaptasi dengan bayi dan segala permasalahannya.
Bila masa ini terlewati dengan baik biasanya kendala pengasuhan dan perawatan bayi bisa teratasi. Yang tak kalah penting, suami seharusnya mengerti kondisi istri setelah melahirkan.
Suami harus lebih sabar dan mengerti jika istrinya jadi uring-uringan. Cobalah pahami masalah yang dihadapi dan bantulah mencari jalan keluar dari masalah tersebut.
2.Berbicara Pada Orang-Orang yang Dipercaya
Berbagi masalah dengan orang-orang yang dipercaya seperti teman, saudara, orangtua, atau sesama ibu yang pernah mengalami hal serupa tentu bisa membantu.
Ya, kita dapat mencari support group sehingga tak merasa sendirian. Bertukar pikiran mengenai cara-cara mengatasi keluhan psikis yang dialami.
Meski sudah banyak membaca literatur tentang cara mengatasi sindrom tersebut, adakalanya teori yang didapat berbeda dari kenyataan masalah yang dihadapi.
3.Menuliskan Perasaan
Selain berbagi atau curhat dengan orang terdekat atau yang dipercaya, kita juga dapat menuliskan perasaan di jurnal, diary, blog. Apa yang beban dalam pikiran tuangkan sehingga sedikit demi sedikit terasa ringan.
Pada orang tertentu, menumpahkan kendala yang sedang dihadapi dalam bentuk tulisan, terasa sangat membantu.
4.Menghirup Udara Segar dan Pola Makan Bergizi
Suasana bosan setiap hari di rumah dengan merawat sang jabang bayi sesekali perlu diubah suasananya. Cobalah menghirup udara segar di pagi hari, misalnya. Hal sederhana ini sudah bisa sangat membantu.
5.Mencari Bantuan untuk Mengurus Pekerjaan Rumah Tangga
Ada baiknya juga mencari asisten rumah tangga yang mengurus urusan lain di rumah. Dengan begitu, kita bisa fokus untuk merawat sang bayi. Tidak semua urusan rumah harus kita selesaikan, karena beban sudah terbagi.
6.Menurunkan Standar
Ya, namanya juga ibu baru, pasti segala sesuatunya perlu proses pembelajaran. Tidak tiba-tiba bisa terampil mengurus dan merawat bayi.
Meski sudah berusaha semaksimal, wajar saja bila ada kekurangan di sana-sini. Tak perlu berharap segala sesuatunya sempurna. Justru ini membuat jadi tertekan dan merasa terbebani.
7.Konsultasi pada Profesional
Jika masih belum mendapat solusi yang memuaskan, pilihan alternatifnya adalah konsultasi pada ahli, misalnya psikolog yang dapat membantu mencarikan jalan keluar dari masalah seputar pascapersalinan.
Berkonsultasi dengan pakar membuat kita setidaknya berpikir bahwa persoalan yang dihadapi bukanlah sesuatu yang "abnormal", melainkan wajar.
Hilman Hilmansyah/Dok. Nova