Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) juga harus bergerak atau berolahraga meski memiliki hambatan dalam merespons rangsangan untuk melakukan atau menirukan suatu gerakan.
Menurut dr. Meta Hadininta, Sp.A dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya, umumnya jenis olah fisik bagi ABK sama saja dengan anak lainnya.
Ini 3 Jenis Olahraga yang Disarankan untuk ABK
1.Basket
Pemain yang mengikuti permainan terdiri dari 6 orang atau lebih, diperbolehkan melangkah dua atau tiga kali setelah menangkap bola.
Bagi anak tunadaksa yang menggunakan kursi roda penyesuaian yang dilakukan dengan cara menurunkan tinggi ring dalam permainan.
Bagi anak tunanetra bola yang digunakan harus mengeluarkan bunyi. Begitu pula dengan keranjang atau ringnya harus mengeluarkan bunyi agar dapat dikenali oleh para pemain.
2.Sepak bola
Permainan sepak bola bagi kebanyakan ABK tidak terlalu banyak memerlukan penyesuaian. Hanya ukuran lapangan yang harus dimodifikasi karena ABK memiliki tingkat kekuatan atau kemampuan fisik yang lemah sehingga mudah kecapekan.
Jadi mereka hanya bermain setengah lapangan sepak bola besar, atau lebih kecil lagi dari itu sesuai dengan kemampuan mereka.
Bagi anak tunanetra ada beberapa penyesuaian yang dilakukan di antaranya bola dan gawang yang harus mengeluarkan bunyi agar bisa dikenali oleh mereka. Lapangan yang diperkecil serta tidak ada aturan bola keluar.
3. Atletik
Bagi beberapa ABK olahraga atletik terutama berlari tak butuh begitu banyak penyesuaian. Namun, bagi anak tunanetra dan tunarungu sangat membutuhkan penyesuaian.
Misalnya, pada saat berlari, anak tunanetra memegang tali yang terbentang dari garis start sampai garis finish. Jadi saat berlari, anak tidak tersesat atau bertabrakan dengan anak lainnya.
Cara lain seperti yang diungkapkan Auxter (2005;), pada saat berlari anak tunanetra diikuti oleh teman yang memiliki penglihatan normal dari belakang dengan saling memegang tali.
Jadi pada saat harus berbelok ke kanan temannya menggerakkan talinya ke sebelah kanan dan itu menandakan berbelok ke sebelah kanan dan sebaliknya.