Hidup berpasangan dalam rumah tangga tentunya akan membutuhkan perencanaan yang tepat.
Mulai dari bagaimana mengatur hidup berdua, merencanakan membangun keluarga, hingga bagaimana mengatur hidup setelah nantinya memiliki buah hati.
(Baca: Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Sejak Merencanakan Kehamilan)
Menurut dr. Rully Ayu Nirmalasari, SpOG dari BAMED Women’s Clinic, ada 3 tahapan perencanaan kehamilan yang harus dipahami oleh para perempuan.
“Ada tiga tahap perencanaan kehamilan, yaitu tahap pra konsepsi, antenatal, dan postnatal,” jelas dr. Rully.
Pada tahap pertama atau tahap pra konsepsi, para perempuan yang sedang merencanakan kehamilan hendaknya melakukan konseling terlebih dahulu.
“Faktanya, 4 dari 10 perempuan mengalami unprepared pregnancy atau kehamilannya tidak direncanakan,” jelas dr. Rully.
(Baca: 3 Ciri Khas Seorang Ibu Mengalami Baby Blues Setelah Melahirkan)
Kehamilan yang tidak direncanakan bisa berakibat pada pelayanan kesehatan antenatal yang diberikan terlambat pada 40 persen kehamilan.
Konseling pra konsepsi, menurut dr. Rully, harus menemukan bibit, bebet, dan bobot dari calon ibu.
“Selain itu harus ada pemahaman bahwa hamil perlu disiapkan, karena hamil memberi risiko pada kehamilan baik bagi ibu maupun janin, bagi kondisi ibu dalam jangka panjang, dan juga anak hingga dia dewasa,” jelasnya.
(Baca: Hamil Bayi Laki-Laki, Ternyata Perempuan Lebih Rentan Komplikasi)