“Merasa tidak ada penyaluran kebutuhan baik fisik, mental, emosional, sosial, bahkan spiritual, membuat seseorang butuh penyaluran. Dan saat mulai membuka diri kepada orang lain, bisa muncul orang ketiga, keempat, kelima.”
(Baca: Penting! Lakukan 6 Hal Ini Agar Rumah Tangga Jauh dari Perselingkuhan)
Memang ada saatnya pasangan tidak bisa memenuhi secara utuh kebutuhan pasangannya karena satu dan lain hal. Dan ternyata ada orang lain yang bisa memenuhi.
“Inilah saatnya untuk pandai memilah dan mengontrol sampai di titik mana sebuah relasi yang dipenuhi oleh pihak ketiga.”
Tak Hanya Orang
Pihak ketiga tak hanya dalam bentuk orang. Ada juga dalam bentuk pengisi waktu yang tidak produktif.
Seperti gaul yang tidak jelas tujuan, hobi yang menghabiskan dana, menyibukkan diri dengan bekerja yang sebetulnya pengalihan masalah.
“Pihak ketiga dalam wujud manusia biasanya mengisi kekosongan dalam bentuk tukar pikiran atau emosional. Kekosongan spiritual pun bisa rentan mendatangkan pihak ketiga.”
Misalnya, karena kurangnya fondasi dalam memaknai arti cinta kasih, kebersamaan, kepedulian, pemeliharaan hubungan dan memelihara cita-cita, atau harapan di masa depan.
“Akhirnya hubungan menjadi hanya rutinitas, makin kering, bahkan kosong dan jenuh.”
(Baca: Yang Lebih Menyakitkan Dibanding Perselingkuhan)
Tanda-tanda pasangan mendua: