7 Risiko dan Cara Mengatasi Perut Buncit

By , Kamis, 15 Juni 2017 | 09:00 WIB
Duh, Ini Risikonya Miliki Perut yang Buncit! (Nova)

Perut buncit ternyata menyimpan banyak penyakit.

Risiko penyakit apa saja yang ada di balik perut yang membuncit?

1.Resistensi Insulin

Bertambahnya lingkar perut, otomatis terjadi peningkatan jaringan lemak tubuh. Ini dapat menyebabkan gangguan insulin ( resistensi insulin). Obesitas yang menyebabkan tingginya asam lemak bebas dalam darah menstimulasi pelepasan sitokin yang dapat menurunkan sensitivitas insulin.

2.Diabetes Melitus Tipe 2

Kondisi resistensi insulin yang terus berlanjut disertai pola makan yang tinggi kalori, membuat tubuh berusaha mengimbangi dengan memproduksi insulin ekstra. Tujuannya untuk mengimbangi intake (asupan) kalori dan menstabilkan gula dalam darah.

Sayangnya, kemampuan ini sangat tergantung sel-B dalam pankreas. Apabila kemampuan adaptasi sel yang mengatur peningkatan produksi insulin ini berkurang, maka suatu saat tubuh gagal menoleransi glukosa sehingga menjadi gangguan diabetes melitus tipe 2.

3.Jantung Koroner

Kondisi rendahnya sensitivitas insulin kemudian juga menyebabkan abnormalitas metabolisma tubuh, seperti dislipidemia, hipertensi, arterosklerosis dan pembentukan pro-koagulan (pemercepat pembekuan darah). Ini adalah faktor-faktor risiko penyebab terjadinya penyakit jantung koroner.

(Baca: Ini 3 Bahan Makanan Penyebab Perut Buncit)

Lantas Bagaimana cara mengatasi perut membuncit?

Kita sudah mengetahui bahaya di balik pertambahan lingkar perut, jadi sebaiknya pikirkan kembali untuk mengubah pola hidup.

Bila telah telanjur memiliki lingkar perut di atas batas yang ditetapkan, pikirkan untuk mereduksi lingkar perut dengan cara berikut ini:

1.Atur pola makan

Batasi konsumsi makanan sesuai kebutuhan aktivitas sehari-hari. Selain itu, hindari makanan tinggi lemak jenuh dan perbanyak makanan sehat yang kaya serat, vitamin, mineral, rendah lemak trans dan lemak jenuh serta tinggi kandungan lemak tak jenuh.

2.Olahraga

Lakukan olah raga rutin setidaknya 2 hingga 3 kali seminggu dengan durasi sekitar 30 menit.

3.Banyak aktivitas

Tanamkan untuk melakukan aktivitas fisik lebih banyak, ini akan membantu pembakaran kalori lebih banyak sehingga secara gradual mengurangi timbunan lemak perut.

4.Obat-obatan

Pada beberapa kondisi, dokter dapat memberikan resep obat yang bertujuan mengurangi penyerapan nutrisi di saluran cerna.

Selain upaya di atas, sebaiknya juga dilakukan uji kesehatan setiap tahun untuk mengetahui potensi gangguan kesehatan kelak kemudian hari.