Wajib Tahu, Jenis dan 5 Proses Timbulnya Keputihan yang Terjadi Selama Siklus Menstruasi

By Ade Ryani HMK, Senin, 15 Mei 2017 | 09:30 WIB
Wajib Tahu, 5 Jenis Keputihan yang Bisa Terjadi Selama Siklus Menstruasi (Ade Ryani HMK)

Tak sedikit perempuan yang menganggap keputihan adalah hal yang tak wajar.

Padahal sebenarnya, keputihan adalah kondisi yang normal terjadi pada perempuan, lo.

Seperti yang dijelaskan oleh ahlo kandungan bernama Sherry A. Ross, M.D., yang juga merupakan penulis dari She-ology, keputihan juga dipengaruhi oleh siklus bulanan kita.

(Baca: Bisa Jadi Gejala Kanker, Ini Ciri Keputihan Tak Wajar dan Cara Mencegahnya)

Kondisi tersebut terjadi karena adanya sekresi dari dalam vagina dan kelenjar dari rahim, dan bisa juga merupakan tanda dari adanya gangguan pada kesehatan kita.

Keputihan bisa terjadi dalam siklus kita, selain itu juga bisa kita alami ketika kita sedang dalam program khusus untuk mempersiapkan kehamilan.

Sementara itu, keputihan yang dialami secara rutin sebenarnya bisa membantu sperma berenang lebih cepat menuju sel telur, atau malah menghalangi laju sperma.

(Baca: Keputihan Terus-Menerus? Awas, Gejala Diabetes!)

Menurut Sheeva Talebian, M.D., ahli kebidanan dari Colorado Center for Reproductive Medicine, New York, perempuan pada umumnya memproduksi keputihan sebanyak satu sendok teh setiap harinya.

Namun, jumlah tersebut tak bisa disamakan antara satu perempuan dengan perempuan lainnya.

Secara normal, kita bisa memprediksi datangnya keputihan dengan menggunakan kalender untuk membantu menghitung siklus kita.

Hari 1-5

Selama menstruasi, keputihan akan sangat sedikit keluar.

Meskipun masih bisa ditemukan bersamaan dengan darah menstruasi yang keluarnya, namun tak sebanyak keputihan biasanya.

(Baca: Jika Darah Mens Bergumpal-gumpal dan Menghitam, Kapan Perlu Waspada?)

Hari 6-8

Karena kadar estrogen dalam tubuh kita menurun, maka sekresi akan lebih kental, putih, dan tebal.

Selain itu, mungkin kita akan menemukan flek coklat yang bisa muncul dalam satu atau dua hari.

Jangan khawatir, flek tersebut merupakan sisa darah menstruasi yang belum dikeluarkan.

Bila kita sedang mencoba untuk hamil, keputihan pada siklus ini bisa menghalangi sperma masuk.

(Baca: Ini 3 Alasan Mengapa Hubungan Seks Saat Menstruasi Tidak Boleh Dilakukan)

Hari 9-12

Pada periode waktu ini, kita akan mempersiapkan masa subur, di mana kadar hormon estrogen meningkat.

Keputihan ini akan berbentuk creamy seperti lotion, dan akan lebih banyak keluar dibanding pada periode setelah masa subur.

Meskipun mungkin tubuh kita sedang tak siap untuk melakukan hubungan seks, sperma akan tinggal hidup setidaknya 5 hari hingga sel telur siap dibuahi.

(Baca: 7 Kondisi Ini Akan Dirasakan Tubuh Saat Masa Subur)

Hari 13-14

Periode ini adalah periode masa subur kita.

Keputihan dalam fase ini akan berbentuk bening, licin, dan basah, sehingga membantu pergerakan sperma menuju sel telur.

Ingin mencegah kehamilan? Selalu ingat gunakan pengaman seperti kondom, terutama pada masa ini.

(Baca: Bisakah Hamil Jika Sperma Tumpah dari Vagina Saat Hubungan Seks? )

Hari 15-28

Pada periode ini, produksi hormon progesteron akan meningkat, sehingga keputihan akan sedikit demi sedikit menghilang.

Dalam kondisi ini, sperma tak akan bisa berenang dengan lancar menuju ke sel telur.

Dengan memperhatikan kondisi vagina termasuk juga keputihan yang mungkin kita alami, ingat, keputihan adalah hal yang normal.

(Baca: Ini 5 Ciri Keputihan Normal yang Harus Perempuan Tahu)

Namun, bila menemukan tanda tak biasa seperti sekresi berubah warna  menjadi kuning atau hijau, konsisten muncul dengan bau tak sedap, gatal, atau disertai dengan nyeri, kita harus segera konsultasi ke dokter, ya!

Sumber : www.womenshealthmag.com