Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan tulisan yang viral berisi pro-kontra keberagaman suku, ras, agama dengan judul 'Warisan'.
Tulisan sepanjang 16 paragraf tersebut bukanlah berasal dari penulis terkenal.
Melainkan datang dari seorang remaja putri kelas 12 SMA di Banyuwangi, Jawa Timur.
Asa Firda Inayah (18) dialah yang mengubah pandangannya tentang keberagaman menjadi sebuah tulisan yang sangat mengagumkan.
Lewat permainan acak kata, gadis ini pun memilih untuk menggunakan nama Afi Nihaya Faradisa dalam akun jejaring sosialnya.
Gadis berumur 18 tahun ini mengunggah tulisannya pada Senin (22/5) pukul 10.21 WIB dan sudah di share 50 ribu pengguna Facebook.
(Baca : Memilukan! Bayi Prematur Lahir Selamat Setelah Ibunya Tewas Tertabrak Truk )
Dalam tulisannya yang berjudul 'Warisan',Asa menuliskan pandangannya perihal keyakinan seseorang yang telah ada sejak lahir tanpa kita bisa memilihnya.
Bagi Asa, keberagaman suku, ras dan agama bukanlah jadi alasan untuk menjadikan saling menyerang satu sama lain.
Karena itulah Asa menamakan semua itu adalah warisan dari Tuhan yang harus kita jaga dan pelihara. Bukan untuk dihancurkan.
"Dalam perspektif Pancasila, setiap pemelik agama bebas meyakini dan menjalankan ajaran agamanya, tapi mereka tak berhak memaksakan sudut pandang dan ajaran agamanya... Hanya karena merasa paling benar, umat agama A tidak berhak mengintervensi kebijakan suatu negara yang terdiri dari bermacam keyakinan," ujar Asa dalam tulisannya yang berjudul 'Warisan' di laman Facebooknya.
Bertepatan dengan suasana politik yang kian memanas saat itu, terkait persoalan ras dan agama yang tengah diperdebatkan.
Tulisan 'Warisan' jadi sindiran keras bagi siapa saja yang membacanya.
Akibatnya timbul pro dan kontra akibat tulisan tersebut.
Padahal Asa tak berniat menyindir ataupun menghujat siapapun.
Menurutnya, lewat tulisan dan pemikirannya ia ingin menebarkan kebaikan terhadap sesama.
Akibat postingannya, akun Facebook Afi Nihaya Faradisa sempat ditindak sementara oleh pihak Facebook selama 24 jam.
Namun, Asa kini sudah bisa bergembira karena akunnya sudah aktif kembali.
"Saya hanya mencoba melakukan apa yang gadis 18 tahun bisa lakukan untuk membuat dirinya berguna. Menulis adalah salah satu hal yang saya pikir saya bisa lakukan untuk memberi kontribusi bagi bangsa ini untuk meluaskan sudut pandang," tulis Asa distatus Facebooknya, Kamis (17/5).