Setiap orang tua tentu memiliki pola asuh masing-masing.
Ada tipe orang tua yang lebih suka mendidik dan mengajarkan si Kecil dengan cara yang lebih santai dan bebas.
Tapi, ada juga orang tua yang cenderung keras, disiplin dan ‘galak’ dalam mendidik si Kecil.
Alasannya, agar si Kecil bisa disiplin, tidak manja dan mandiri.
Namun, benarkah si Kecil harus diberikan pola asuh yang keras demi alasan tersebut?
Psikolog Anak dan Remaja, Irma Gustiana Andriani menuturkan bahwa sebaiknya orang tua meninggalkan pola asuh yang cenderung keras pada putra-putrinya.
Sebab, hal ini ternyata dapat membuat sel-sel otak mereka terputus, lo!
“Sekarang zaman, kan, sudah semakin modern, ya. Sebaiknya memang orang tua sudah mulai menghindari pola asuh yang keras, seperti galak atau suka marah-marah."
Bahkan, menurut beberapa penelitian empirik bentakan atau makian yang diterima oleh si Kecil ini sangat berpengaruh pada sel-sel otaknya.
"Apalagi saat si Kecil berada diusia emas, yakni usia 2-3 tahun,” jelasnya.
Menurut Irma, pada usia emas atau dibawah lima tahun, perkembangan sel-sel otak sedang berkembang dengan pesat.
Antar simpul saling terhubung untuk membangun kepintarannya.