Ajaib! Divonis Mati Gadis Cilik di Virginia Malah Sembuh dalam Waktu 2 Hari

By Swita Amallia Alessia, Selasa, 30 Mei 2017 | 12:00 WIB
Abby, penderita leukimia ini membuktikan bahwa vonis dokter bukanlah akhir dari segalanya (Swita Amallia Alessia)

Sekitar setahun yang lalu, sepasang suami istri yang bertempat tinggal di Virginia, Amerika Serikat ini sedih bukan kepalang karena harus merencanakan sebuah pemakaman untuk gadis kecil kesayangan mereka yang berusia 10 tahun.

Namun berkat keajaiban, pemakaman tersebut akhirnya berhasil gagal dilaksanakan.

Dilansir dari Life Daily, pada tahun 2011, Abby Furco (4), didiagnosis menderita Leukemia Limfoblastik Akut dengan Kromosom Ph-Positif.

Kabarnya gadis malang tersebut hanya memiliki kesempatan bertahan hidup sebesar 20%.

(Baca : Ini Alasan Remaja Tangsel Tega Lakukan Aborsi )

Bahkan itupun dengan bantuan transplantasi sumsum tulang belakang, kemoterapi, radiasi, dan percobaan obat.

"Kami hancur, kami diberitahu bahwa Abby akan meninggal dan hanya ada sedikit harapan," ujar sang ibunda, Patty.

Patty selalu memberikan seluruh cinta yang ia miliki, meski kapanpun ia akan bisa kehilangan putri yang amat dicintainya itu.

"Ada saat dimana kami tidak tahu apakah dia akan berhasil melewatinya, dia memiliki begitu banyak infeksi yang bisa mengakhiri hidupnya.Yang bisa kami lakukan hanyalah melihatnya berjuang dan berusaha menjadi lebih baik," tambahnya.

Hingga akhirnya Abby boleh menyelesaikan perawatannya dan berhasil sembuh pada bulan Oktober 2013.  Abby pun kembali ke sekolah, bermain di tim sepak bola, dan bergabung dengan tim renang di sekolahnya. 

Patty pun sangat bahagia dengan keajaiban yang terjadi pada putrinya tersebut.

Tetapi, kebahagiaan itu berakhir ketika kanker Abby kembali muncul pada bulan September 2014.

Abby pun berjuang sekuat tenaga namun dokter mulai kehilangan harapan saat mengetahui penyakitnya saat itu mulai menyerang sumsum tulangnya. 

Mei 2016, Abby mengalami gagal ginjal dan dia harus menjalani cuci darah  24 jam sehari. 

 "Dia menjadi benar-benar tidak bergerak, gerakan apapun menyakiti dia dan dia hampir tidak berbicara. Dokter mengatakan kepada kami bahwa sudah waktunya untuk melepaskannya, dia hanya bangun satu jam setiap hari," ujar Patty.

Saat itu dokter memvonis Abby hanya dapat bertahan hidup selama 48 jam atau dua hari.

Keluarga akhirnya memutuskan untuk membawa pulang Abby dan menghabiskan sisa-sisa hidupnya sebelum ajal menjemputnya.

Kedua orangtua Abby yakni Patty dan Joe sibuk mempersiapkan pemakaman tapi kemudian Abby terbangun dan dia semakin kuat seiring berjalannya waktu.

"Kami tidak bisa mempercayainya, dalam hitungan hari, minggu, bulan dia mulai berjalan dan semakin kuat. Ini adalah keajaiban mutlak," seru Patty dengan penuh kebahagiaan.