Benarkah Operasi Pengangkatan Rahim Jadi Solusi Terbaik Kanker Serviks?

By Ade Ryani HMK, Minggu, 11 Juni 2017 | 11:00 WIB
Amati Baik-baik, 5 Tanda Masalah Pencernaan yang Berisiko Kanker (Ade Ryani HMK)

Kanker serviks merupakan penyakit yang mematikan apabila tak ditangani sejak dini.

Di Indonesia sendiri, kanker serviks merupakan kanker kedua dengan penderita terbanyak setelah kanker payudara.

Cara yang baik agar terhindar dari kanker serviks adalah sedini mungkin mencegah dan mendeteksi adanya kanker.

(Baca: Berkaca Pada Kondisi Jupe, Kenali 4 Gejala Kanker Serviks, Pencegahan dan Pengobatannya)

Menurut Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K)., kanker serviks bisa dicegah dengan dua cara, yaitu primer dan sekunder.

“Pencegahan primer dengan vaksin dan sekunder dengan skrining,” jelasnya pada NOVA.id.

Pada stadium awal, kanker serviks tak selalu membuat penderitanya merasa sakit, bahkan juga pada stadium lanjut.

Pengobatan kanker serviks tergantung pada berbaga faktor, seperti misalnya stadium, jenis, usia pasien, rencana kehamilan, atau kondisi medis lain yang dimiliki.

(Baca: Virus HPV Berkembang Lama di Tubuh, Berapa Lama Pasien Kanker Serviks Bisa Bertahan?)

Jenis penanganan kanker menurut stadium ada dua, yaitu penanganan tahap awal yaitu dengan pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi, atau keduanya.

Yang kedua, adalah penanganan kanker serviks stadium akhir dengan radioterapi dan atau kemoterapi, dan terkadang juga operasi lain yang dibutuhkan.

(Baca: Julia Perez Meninggal, Ini Alasan Mengapa Kemoterapi Tak Menjamin Kesembuhan Kanker Serviks)