Jalani Puasa 18 Jam, Begini Potret Kebersamaan WNI di Italia

By Swita Amallia Alessia, Minggu, 11 Juni 2017 | 16:50 WIB
Suasana ngabuburit warga Indonesia di Italia diisi dengan ceramah keagaman dan acara buka puasa bersama (Swita Amallia Alessia)

Di samping kegiatan keagamaan, para ibu dan kaum perempuan yang tergabung dalam kelompok angklung La Campania asuhan KBRI Roma juga mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan berlatih.

Menurut pimpinan kelompok La Campania, Juni Artati Alwi, tradisi ngabuburit khas Indonesia menjadikan warga Muslim di Roma ini sangat diminati.

Warga ingin mengisi waktu selepas aktivitas sehari-sehari menjelang berbuka puasa dengan kegiatan positif, salah satunya bermain angklung.

Hasilnya, bulan Ramadan memang menjadi momentum mempererat jalinan silaturahim keluarga besar warga dan diaspora Indonesia di Italia.

Kegiatan berbuka puasa bersama yang dilaksanakan setiap akhir pekan tersebut, diselenggarakan secara gotong royong dengan tuan rumah berganti-gantian.

Pada hari Sabtu 10 Juni 2017, KBRI Roma menjadi tuan rumah kegiatan berbuka puasa.

Meskipun akhir pekan, banyak warga Indonesia di Roma yang masih harus bekerja. Namun demikian, acara ini tetap ditunggu-tunggu.

Mulai dari warga yang sudah sepuh hingga masih bayi ikut serta dalam acara ini.

Duta Besar RI untuk Italia yang baru bertugas di Roma sejak satu setengah bulan lalu, Esti Andayani, mengungkapkan apresiasinya atas antusiasme muslim Indonesia di Italia.

Dia menilai, warga tetap sungguh menjalankan ibadah Ramadan meski harus berpuasa dengan durasi lebih lama dibanding di Tanah Air.

Dalam kesempatan tersebut, warga Indonesia non-Muslim turut hadir, bahkan ada pula yang datang dengan membawakan penganan kecil untuk dinikmati beramai-ramai.

Ketut Yuni Pacciotti, warga Indonesia beragama Hindu yang sudah 30 tahun tinggal di Italia, membawakan kue dadar gulung beraneka warna dan rasa buatannya sendiri.