Seperti yang telah kita ketahui, memberi ASI eksklusif untuk bayi kita merupakan kewajiban seorang ibu.
Namun terkadang, ada kondisi tertentu yang dialami oleh ibu menyusui yang membuat dirinya tak bisa memproduksi ASI selancar perempuan kebanyakan.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan tekanan batin, yang bahkan bisa menyebabkan hal lain yang membahayakan, bahkan mengancam jiwa buah hati kita.
(Baca: Ayo, Beri Dukungan Pada Ibu yang Gagal Menyusui)
Dalam sebuah artikel yang diunggah oleh Fed is Best Foundation, seorang perempuan bernama Jillian Johnson membagikan kisah yang dialaminya 5 tahun yang lalu.
Dirinya harus kehilangan anak laki-lakinya yang baru berusia 19 hari yang mengalami dehidrasi dan kelaparan.
Jillian melewati proses persalinan di rumah sakit yang mengharuskan dirinya memberikan ASI ekslusif begitu bayinya lahir dan dilarang memberikan susu formula.
Setelah dua hari, Jillian pulang ke rumah dan anaknya mengalami penurunan berat badan drastis, mencapai 9,7 persen dari berat badan sebelumnya.
Kurang dari 12 jam kepulangannya dari rumah sakit, bayinya harus segera dibawa ke rumah sakit kembali karena mengalami dehidrasi.
Kejadian ini merupakan salah satu contoh di mana pemberian asupan gizi selain ASI eksklusif bisa dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu.
(Baca: Sukses Beri ASI Ekslusif Meski Ibu Berpayudara Kecil, Ikuti Cara Berikut)
Menurut Annemarie Stroustup, MD., MPH., dari Division of Newborn Medicine dan Department of Pediatrics di Mount Sinai’s Icahn School of Medicine, nutrisi yang terkandung dalam ASI jauh lebih banyak dibanding susu formula.