Jangan Konsumsi Jenis Makanan Ini dengan Daging Bila Tak Mau Berat Badan Melonjak Naik

By Dionysia Mayang, Jumat, 1 September 2017 | 06:28 WIB
Jangan Konsumsi Jenis Makanan Ini dengan Daging Bila Tak Mau Berat Badan Melonjak Naik (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Hari Raya Idul Adha identik dengan berbagai olahan daging yang nikmat.

Bagi yang sedang diet, jangan takut untuk tetap menyantap berbagai kuliner daging tersebut.

Kita tetap bisa menjaga berat badan tubuh kita meskipun menyantap sajian daging, namun ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.

Salah satunya, adalah menghindari konsumsi minuman manis seperti soda, teh manis, minuman kemasan, juga jus buah bersamaan dengan makanan kaya protein seperti steak, ayam panggang, telur rebus, olahan kacang, dan lainnya.

(Baca juga : Berbahaya, Jangan Gunakan Plastik Hitam untuk Bungkus Daging Kurban, Ini Akibatnya)

Sebuah penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi minuman dengan kandungan tinggi gula bisa mengacaukan metabolisme tubuh apalagi bila dibarengi dengan konsumsi makanan berprotein tinggi.

Penelitian yang terbit dalam jurnal BMC Nutrition tersebut ditemukan bahwa konsumsi sesuatu yang manis dengan makanan kaya protein berujung pada penggemukan tubuh.

Periset mengumpulkan 27 orang dewasa muda dengan berat badan yang sehat dan melibatkan mereka ke dalam dua studi 24 jam.

(Baca juga : Identik dengan Kuncir Dua, Begini Penampilan Baru Pemeran Maria Belen yang Cantik dan Seksi)

Setelah semalaman berpuasa, peserta diberi dua porsi makanan yang masing-masing mengandung 15 persen protein dan 30 persen protein.

Setiap makanan mengandung 500 kalori dan 17 gram lemak, dan salah satu porsi makan dipasangkan dengan minuman manis.

Selama penelitian, peserta studi ditempatkan di ruang kalorimeter, yaitu ruangan yang dapat mengukur aktivitas, oksigen, karbon dioksida, temperatur, dan tekanan untuk mengetahui pengeluaran energi dan pengolahan nutrisi oleh tubuh.

Hasil menunjukkan, saat peserta diberi satu porsi makanan dengan minuman manis, terjadi penurunan oksidasi lemak dalam tubuh, yaitu sebuah proses penting dalam pembakaran lemak.

(Baca juga : Tampil Anggun dengan Balutan Kristal, Ternyata Harga Busana Pengajian Raisa Capai Rp 20 Juta Loh!)

"Kami terkejut dengan dampak minuman manis pada metabolisme saat dipasangkan dengan makanan berprotein tinggi," kata pemimpin penelitian Shanon Casperson, Ph.D., ahli biologi penelitian di Pusat Penelitian Nutrisi Manusia di Grand Forks AS. "Kombinasi ini juga meningkatkan keinginan makan makanan gurih dan asin selama empat jam setelah makan."

Studi tersebut menunjukkan bahwa memasangkan minuman manis dengan makanan tinggi protein dapat mempengaruhi asupan dan keseimbangan energi.

"Di sisi asupan, energi tambahan dari minuman manis tidak membuat orang merasa lebih kenyang," kata Casperson. "Di sisi pengeluaran, kalori tambahan dari minuman manis tidak mudah dikeluarkan tubuh dan justru menyebabkan penurunan pembakaran lemak.”(*)

Sumber: Kompas.com