Lalu, dia juga ingin agar ada integrasi layanan helper dengan proses operasi lain di bandara, seperti jadwal kedatangan dan keberangkatan penerbangan, termasuk keterangan soal jadwal dan jumlah petugas yang sedang in charge.
Terakhir, perlunya evaluasi dan review berkala dalam rangka pemberian penghargaan bagi helper yang berkinerja baik.
"Saya akan tetap sidak kembali ke lokasi pada waktu berbeda sampai penataan dan pengelolaan airport helper ini berjalan lancar," ujar Awaluddin.
Kapolsek Ikut Nyamar
Lain Awaluddin lain pula Kapolsek Wedarijaksa AKP Rochana Sulistyaningrum.
Dia menyamar sebagai pekerja seks komersial (PSK), Rabu (30/8), untuk membuktikan maraknya kasus prostitusi di wilayah hukumnya.
Saat itu, mereka menyasar warung kopi esek-esek di dukuh Rames, Sukoharjo, Wedarijaksa, Pati.
Bersama salah satu anggotanya bernama Bripda Mira Indah Cahyani, mereka menyamar sebagai PSK.
Baca juga: Kisah Empat WNI Korban Perdagangan Manusia dan Dijadikan PSK di Malaysia
"Kami terpaksa menyamar untuk membuktikan kebenaran informasi yang kami terima dari masyarakat. "Butuh alat bukti yang cukup untuk meringkus mucikari dan menetapkannya sebagai tersangka," kata Rochana, Kamis (7/9) dikutip dari Tribun Jateng.
Rochana mengaku sempat takut juga dalam menjalankan aksi penyamaran tersebut. Apa yang membuatnya takut?
"Saya sempat takut kalau ada yang mengetahui wajah saya," kata Rochana.