Keren! Ini Dia Modus Baru Para Pejabat Demi Buktikan Keluhan Masyarakat, Salah Satunya Kapolsek Menyamar Jadi PSK

By , Sabtu, 9 September 2017 | 06:07 WIB
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dan Kapolsek Wedarijaksa AKP Rochana Sulistyaningrum. (Nova)

NOVA.id  -  Saat ini ramai pejabat menyamar jadi warga biasa untuk melihat langsung dan membuktikan seperti apa keluhan masyarakat.

Jumat (8/9) pagi, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengecek kebenaran info keluhan dari warganet tentang kinerja airport helper yang disebut malas-malasan.

Awaluddin melakukan aksinya jadi airport helper di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta.

Awaluddin melakukan hal tersebut tanpa sepengetahuan para petugas agar bisa memantau bagaimana kinerja mereka yang sesungguhnya di lapangan.

"Saya bergabung dengan rekan-rekan airport helper mulai dari pukul 06.05 WIB tadi pagi dan menemukan beberapa hal yang jadi catatan saya," kata Awaluddin melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat siang.

Baca juga: 9 Anak Menjadi Korban Pencabulan di Cengkareng, Begini Curhat Salah Satu Ibu Korban

Awaluddin menjelaskan, dari temuan serta penglihatannya, tidak nampak helper seperti yang disebut warganet sedang bermalas-malasan.

Meski begitu, Awaluddin menjadikan video yang disebar warganet dan sempat viral itu sebagai catatan untuk meningkatkan lagi performa para helper.

Kemudian, dia juga menilai perlunya fungsi supervisi dengan fokus pada people, process, dan facilities berbasis teknologi informasi untuk memudahkan kerja para helper.

Sehingga, pihaknya memastikan akan memberikan aplikasi di ponsel para pekerja sebagai salah satu alat bantu kerja para helper.

"Saya juga menyoroti perlunya penataan ulang terkait dengan pengkayaan tugas dan pengaturan lokasi atau sebaran petugas helper di satu area," tutur Awaluddin.

Baca juga: Mengerikan! Gadis Ini Dimutilasi Kawanan Tikus Saat Tidur, Akibatnya Sungguh Tak Disangka-sangka

Lalu, dia juga ingin agar ada integrasi layanan helper dengan proses operasi lain di bandara, seperti jadwal kedatangan dan keberangkatan penerbangan, termasuk keterangan soal jadwal dan jumlah petugas yang sedang in charge.

Terakhir, perlunya evaluasi dan review berkala dalam rangka pemberian penghargaan bagi helper yang berkinerja baik.

"Saya akan tetap sidak kembali ke lokasi pada waktu berbeda sampai penataan dan pengelolaan airport helper ini berjalan lancar," ujar Awaluddin.

Kapolsek Ikut Nyamar

Lain Awaluddin lain pula Kapolsek Wedarijaksa AKP Rochana Sulistyaningrum.

Dia menyamar sebagai pekerja seks komersial (PSK), Rabu (30/8), untuk membuktikan maraknya kasus prostitusi di wilayah hukumnya.

Saat itu, mereka menyasar warung kopi esek-esek di dukuh Rames, Sukoharjo, Wedarijaksa, Pati.

Bersama salah satu anggotanya bernama Bripda Mira Indah Cahyani, mereka menyamar sebagai PSK.

Baca juga: Kisah Empat WNI Korban Perdagangan Manusia dan Dijadikan PSK di Malaysia

"Kami terpaksa menyamar untuk membuktikan kebenaran informasi yang kami terima dari masyarakat. "Butuh alat bukti yang cukup untuk meringkus mucikari dan menetapkannya sebagai tersangka," kata Rochana, Kamis (7/9) dikutip dari Tribun Jateng.

Rochana mengaku sempat takut juga dalam menjalankan aksi penyamaran tersebut. Apa yang membuatnya takut?

"Saya sempat takut kalau ada yang mengetahui wajah saya," kata Rochana.

Dia mengakui, aksi itu memang terlalu berisiko. Selain itu, keduanya tidak didampingi oleh polisi laki-laki.

Namun, dengan tekad yang kuat, keduanya optimistis aksi penyamarannya bakal berjalan mulus.

Baca juga: Anji Angkat Bicara Terkait Tudingan Sewa PSK di Jogja

Penyamaran keduanya dimulai dengan mendatangi sebuah warung kopi yang diduga digunakan praktik prostitusi milik Woro Wiratmi pada pukul 19.00 WIB.

Pemilik warung tersebut merupakan warga Gunungwungkal, Pati.

Rochana yang mengenakan daster dan Bripda Mira mengenakan rok mini menawarkan diri untuk menjadi PSK lantaran desakan ekonomi.

Keduanya lalu diterima bekerja menjadi PSK di warung tersebut. Sampai pada akhirnya, keduanya pulang pada pukul 21.00 WIB.

Sebelumnya, Bripda Mira sempat ditawar seorang lelaki hidung belang dengan tarif Rp 350.000 sekali kencan.

Namun, dia menolak karena kesepakatan kerja mulai esok hari.

Baca juga: Wah Ternyata Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Beli Lemari Es buat Rumah Barumu!

Setelah membuktikan keberadaan praktik prostitusi di warung tersebut, keesokan harinya aparat Polsek Wedarijaksa menggerebek warung tersebut.

Si mucikari dibekuk dan sejumlah barang bukti lainnya diamankan.

Dirut Bank Ikut Nyamar

Tak hanya itu, 4 September lalu, Supriyatno selaku Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah berperan sebagai petugas keamanan (satpam) yang sejak pagi datang dan ikut menyambut nasabah yang datang ke Bank Jateng Cabang Magelang.

Dikutip dari situs BankJateng.co.id, kegiatan Dirut dengan terjun langsung bertemu nasabah bertujuan untuk mendekatkan diri kepada nasabah serta ikut mendengar secara langsung testimoni nasabah mengenai Bank Jateng.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Kita Harus Minum Air Saat Bangun Tidur, Salah Satunya Bikin Badan Singset

Selama berpakaian satpam, Supriyatno yang membukakan pintu untuk nasabah.

Kemudian mencarikan tempat duduk serta memberikan pelayanan yang dibutuhkan. (*)

Artikel inni pernah tayang di tribunnews.com dengan judul, "Buktikan Keluhan Warga, Kapolsek Terpaksa Menyamar Jadi PSK, Dirut AP II Jadi 'Airport Helper'"