Berkaca pada Asri Welas, Begini Cara Kenali Gejala Katarak pada Anak

By Laili Ira Maslakhah, Selasa, 12 September 2017 | 06:39 WIB
Asri Welas Heboh Bak Sirkus (Laili Ira Maslakhah)

NOVA.id – Berkaca pada musibah yang menerima Asri Welas, sebagai orangtua kita pun harus jeli melihat gejala katarak yang menyerang anak.

Pasalnya, penyakit katarak pada kenyataannya memang tidak hanya menyerang seseorang dengan usia lanjut, tetapi juga menyerang anak-anak.

Sudah sepantasnya orangtua memahami gejala-gejala katarak yang menyerang anak.

Baca juga: Cerita Pilu Anak Asri Welas Menderita Katarak di Usia 3 Bulan

Menurut Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MMedEdu, penyakit katarak pada anak (katarak kongenital dan infantile) bisa dideteksi sejak dini.

Oleh karena itu diperlukan peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini dan imbauan pemeriksaan mata anak sedini mungkin.

"Secara global, terdapat 1,4 juta kasus kebutaaan pada anak dan setengahnya dapat dicegah. Prevalensi kebutaan terkait dengan status sosial ekonomi Negara, mulai dari sekitar 3:10.000 di Negara industri, serta 15:10.000 di Negara-negara miskin," papar Dr. Ni Retno.

Baca juga: 5 Hal yang Bikin Mata Buta, Tak Disangka Sinar Matahari Faktor Penyebabnya

Penyebab penyakit katarak pada pun anak bermacam-macam, yaitu herediter, infeksi selama masa kehamilan, kelainan sistemik pada usia dini, maupun idiopatik.

Selain itu, buta katarak pada anak berpengaruh akan fungsi penglihatan karena lensa mata berada dalam keadaan keruh sejak dini.

Biasanya, penyakit katarak pada anak terlihat seperti ada keputihan di pupil matanya.

Baca juga: Makanan Pedas Menyebabkan Wasir Hanya Mitos, Kenali Fakta-fakta Wasir Berikut

Selain itu, anak menunjukkan gejala silau pada cahaya matahari.

"Pada pasien anak, prosedur katarak menjadi lebih kompleks dibandingkan pasien dewasa atau lanjut usia, sehingga prosedur dilakukan dengan anestesi umum untuk menjamin kelancaran dan kenyamanan operasi," terang dokter Retno yang merupakan spesialis Oftalmologi Pedriatik dan Strabismus.

Pasien penyakit katarak pada anak juga harus menjalani pemeriksaan pra-operasi terlebih dahulu dengan segala macam prosedurnya.

Hal ini meliputi kondisi awal sebelum operasi agar diketahui perlu atau tidaknya ditanam lensa intraocular sampai dengan pemeriksaan kondisi keseluruhan pasien.

Baca juga: Ih, 7 Penyakit Kulit Ini Bisa Menular Dari Hubungan Seks, Lho!

Operasi penyakit katarak pada anak merupakan awal proses pemulihan fungsi penglihatan untuk meningkatkan saraf mata.

Kemudian berlanjut dengan terapi amblyopia untuk membiasan fungsi mata dalam keadaan normal.

"Dibutuhkan peran orangtua dan keluarga pasca operasi demi memastikan penyembuhan terbaik dan meminimalkan risiko infeksi," saran Dr. Ni Retno pada NOVA.id. (*)