NOVA.id – Hampir setiap orang pernah mengalami tersengat listrik.
Tak heran, sengatan listrik merupakan salah satu kecelakaan yang sering dijumpai.
Bahkan, sekitar 1.000 kematian akibat sengatan listrik terjadi setiap tahunnya.
Luka akibat sengatan listrik sendiri menyebabkan angka kematian sebesar 3-5 persen atau 3-5 kematian dari setiap 100 kejadian.
Kasus tersengat listrik bisa terjadi di lingkungan kerja pada orang dewasa, di lingkungan rumah pada anak-anak, bahkan di jalan seperti kasus beberapa waktu lalu di mana seorang pengguna jalan tersengat listrik dari kabel yang terbuka.
Baca Juga : Mudah! Cuma Butuh Bahan Ini Saja untuk Membuat Spageti Bumbu Oriental yang Maknyus!
Beberapa penyebab paling umum dari sengatan listrik adalah:
- Kontak dengan alat-alat listrik atau kabel yang tidak terlapisi oleh konduktor.
- Sambaran listrik dari kabel listrik tegangan tinggi.
- Sambaran petir.
- Kontak dengan mesin atau alat-alat dalam lingkungan kerja.
- Pada anak-anak sering disebabkan karena anak mencolek atau menyentuh sumber listrik dengan bahan logam lainnya.
Baca Juga : 5 Langkah Mudah Mencuci Kain Batik Tanpa Harus Merusaknya
Kenapa sengatan listrik berbahaya?
Dibandingkan dengan luka bakar lainnya, sengatan listrik lebih berbahaya karena luka yang terlihat di permukaan sering kali tidak menggambarkan kondisi sebenarnya dari korban.
Tubuh manusia merupakan penghantar listrik yang baik.
Ini artinya apabila manusia tersengat listrik, maka listrik bisa dihantarkan ke seluruh tubuh sehingga kerusakan yang terjadi bisa sangat luas.
Sering kali kerusakan akibat tersengat listrik paling banyak terjadi pada jaringan saraf, pembuluh darah, dan otot.
Hal ini disebabkan oleh resistensi organ tersebut yang lebih rendah sesuai dengan hukum Ohm.
Baca Juga : 6 Gangguan yang Sering Menyerang Vagina, Nomor 2 Sering Kita Alami!
Apa saja tanda dan gejala dari sengatan listrik?
Tanda dan gejala sengatan listrik bermacam-macam, tergantung organ apa saja yang dilalui dan dirusak oleh arus listrik.
Berat-ringannya kerusakan organ dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti, berapa lama kontak dengan arus listrik terjadi, tipe arus listrik dan seberapa kuat arus listrik, bagaimana penyebaran listrik di dalam tubuh, serta bagaimana kondisi kesehatan korban secara umum.
Arus listrik sebesar >200.000 Ampere dengan >30×106 Volt menyebabkan angka kematian yang tinggi walaupun waktu kontaknya singkat.
Baca Juga : Mengagumkan! Sempat Dibully Karena Warna Kulit, Sekarang Wanita Ini Justru Berubah Bagai Sosok Ratu
Saat tersengat listrik, tergantung tingkat keparahannya, hal-hal berikut mungkin terjadi dalam tubuh kita:
- Jantung: penurunan atau peningkatan tekanan darah, kerusakan otot jantung, gangguan irama jantung, infark koroner, nyeri dada, dan henti jantung yang bisa menyebabkan kematian.
- Saraf: nyeri kepala, kelemahan, pembengkakan otak, gangguan status mental, insomnia, gelisah, kejang, koma, dan gangguan sumsum tulang.
- Otot: kematian otot, sindrom kompartemen.
- Tulang: dislokasi sendi dan patah tulang.
- Kulit: luka bakar akibat sengatan listrik.
- Pembuluh darah: pembentukan gumpalan darah dalam pembuluh, gangguan pembekuan darah, pecahnya pembuluh darah.
- Paru-paru: penumpukan cairan di paru, trauma jalan nafas, cedera otot paru dan henti nafas.
- Ginjal: gangguan elektrolit, gangguan pH tubuh, gagal ginjal akut.
- Penglihatan: peradangan dan perdarahan di bola mata, luka bakar kornea, katarak.
- Pendengaran: peradangan tulang mastoid, gendang telinga robek, pendengaran berdenging, hilangnya pendengaran.
- Kehamilan: kematian pada janin, aborsi spontan.
Baca Juga : Ajak Suami ke Pernikahan Sahabat, Warganet Sebut Engku Emran Mirip Omesh, Ini Buktinya
Bagaimana cara menangani sengatan listrik (kesetrum)?
Berikut ini adalah pertolongan pertama harus kita lakukan saat menghadapi situasi di mana seseorang tersengat listrik.
- Matikan sumber arus listrik atau cabut kabel yang menyebabkan sengatan, jika aman.
- Jika arus listrik tidak bisa dihentikan, dorong korban dengan alat yang tidak menghantarkan listrik, misalnya sapu, kursi, atau tongkat kayu. Gunakan alas kaki atau berdirilah di atas bahan yang tidak menghantarkan listrik seperti matras karet atau tumpukan koran.
- Hubungi klinik kesehatan terdekat.
- Setelah pasien aman, cek pernapasan dan denyut jantung pasien. Jika ditemukan henti napas atau jantung, lakukan pertolongan pertama sesuai kemampuan.
- Tetap bersama pasien sampai bantuan kesehatan tiba.
Baca Juga : Waspada, Begini Tindakan Tepat Pertolongan Pertama Saat Bayi Tersedak
Yang TIDAK boleh dilakukan
Kita mungkin saja bermaksud baik dan ingin membantu, namun perhatikan juga hal-hal berikut ini supaya upaya pertolongan tidak akan malah berakibat fatal bukan saja bagi korban, tapi juga bagi kita yang menolongnya.
- Hindari posisi terlalu dekat dengan korban jika tersengat oleh kabel listrik tegangan tinggi.
- Jangan menarik atau mendorong korban dengan tangan kosong, handuk basah, atau bahan logam jika korban masih berkontak dengan arus listrik.
- Jangan memindahkan korban setelah arus dimatikan, kecuali ada risiko kebakaran atau ledakan.
Sengatan listrik dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan saraf atau patah tulang, sehingga mengubah posisi korban dapat memperparah komplikasi yang ada.(*)