Alexius juga menjelaskan apabila yang bersangkutan masih mau sekolah kembali, ia tidak bisa lagi mengenyam pendidikan di sekolah formal namun harus di sekolah non formal.
Karena bagaimanapun hak pendidikan setiap seorang, dan tak boleh dihilangkan.
"Kita minta seluruh pihak pendidikan, supaya kita melakukan perbaikan manajemen pendidikan. Terkait masalah aturan, tata tertib dan sebagainya," ucapnya.
Menurutnya, kalau lemah manajemen pendidikan, aturan, dan tata tertib di sekolah sehingga mudah terjadi hal tersebut. Maka harus diperkuat kembali manajemen pendidikan tersebut.
"Pendidikan itu harus dikontrol, tidak semata-mata mengandalkan pihak guru, tapi termasuk orangtua, dan masyarakat itu sendiri. Serta pendidikan karakter masih sangat lemah karena itu bagian dari karakter siswa," ungkapnya.
4. Akibat kenakalan remaja Tanggapan pun juga datang dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi.
Melansir dari Tribun Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi pun sangat menyayangkan kejadian ini.
"Ini merupakan korban dari kenakalan remaja, jadi bukan semata-mata tanggungjawab pihak sekolah, namun juga peran dari orangtua dan lingkungan masyarakat itu sendiri," ujarnya kepada wartawan via telepon, Rabu (18/10/2017).
Menurut Petrus, atas persoalan ini semua pihak harus sama-sama mengatasi terkait kenakalan remaja dan bukan hanya pihak sekolah, tapi semua pihak seperti orangtua dan masyarakat sendiri.
"Namun atas kejadian ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak, supaya kedepannya kejadian tersebut tak terulang kembali. Mari kita sama-sama mengawasi dan memantau pergaulan generasi muda di Kapuas Hulu," ungkapnya. (*)
Natalia Bulan Retno Palupi/TribunWow.com
Artikel ini pernah tayang di TribunWow.com dengan judul, "4 Fakta Heboh Seorang Siswi SMA Melahirkan di Toilet Puskesmas, Kepsek Sempat Tak Tahu Kejadian Ini!"