Melihat perkembangan usahanya yang lambat dan ingin fokus dalam bisnisnya akhirnya Ismiyati membuat keputusan untuk keluar dari pekerjaannya.
Setelah keluar, tak hanya mengurus bisnis roti, namun Ismiyati juga mengikuti kursus pembuatan roti untuk meningkatkan pengetahuan dalam pembuatan roti ini.
“Kami juga melayani pesanan, saat Lebaran biasanya pesanannya melonjak,” ujarnya.
(Baca juga: Tak Datang di Acara Ulang Tahun Arsya, Aurel dan Azriel Komentar Seperti Ini di Instagram Krisdayanti)
Sedang bersemangat menjalani usahanya, cobaan datang pada Ismiyati, empat karyawannya memilih keluar.
“Akhirnya saya cari karyawan lagi. Lambat laun usaha saya berkembang,” tuturnya.
Peruntungan dalam bisnis roti semakin berkibar saat dirinya mengikuti lomba Inspiring Women Preneur Competition di Semarang tahun 2015.
Berawal dari kemenangan itu, muncul ide untuk memproduksi roti dengan bahan yang tidak biasa yaitu bekatul.
(Baca juga: Benarkah Melewatkan Sarapan Bikin Tubuh Cepat Lelah? Ini Jawabannya)
Ia pun gerak cepat untuk mencari informasi baik melalui internet maupun kepada temannya yang berprofesi sebagai dokter mengenai manfaat bekatul serta kandungan gizi bekatul.
“Saya menemukan banyak informasi, bahwa tidak semua bekatul enak diolah jadi roti. Saya pun hanya memilih bekatul dari beras merah yang organic karena tidak menghasilkan rasa yang pahit,” jelasnya.
“Ide ini sebenarnya simple saja. Saya melihat teman-teman kalau pameran sebagian besar menggunakan bahan tepung dan untuk bekatul itu seringnya cuma dipakai untuk sereal, minuman. Saya kepikiran, gimana kalau membuat kreasi roti tapi bahan utamanya bekatul,” paparnya.