Baca juga: Ditinggal Laudya Cynthia Bella, Engku Emran Unggah Postingan Ini, Bikin Senyum-senyum Sendiri
Misalnya, ketika produsen mendekololisasi daun lidah buaya (proses dimana lidah buaya diolah melalui filter arang), komponen yang memberi lidah buaya sifat pencahar, antrakuinon, dikeluarkan.
Satu antrakuinon spesifik yang disebut Aloin dianggap sebagai faktor pendorong di balik perkembangan tumor dalam penelitian yang dilakukan pada hewan.
Tapi, dalam sebuah penelitian tahun 2004 di Inggris, peneliti memberi orang dengan kolitis ulseratif aktif (sejenis penyakit inflamasi usus), untuk menggunakan gel lidah buaya untuk diminum.
Setelah empat minggu meminum gel lidah buaya dengan air dua kali sehari, ada respons klinis terhadap perbaikan dalam penyakitnya, dibandingkan dengan air biasa.
Selain itu, tidak ada juga efek samping negatif secara signifikan yang dialami karena meminum gel lidah buaya.
Seperti yang bisa kita lihat, cerita mengenai lidah buaya tidak begitu jelas karena banyak label minuman yang hanya ingin kita agar percaya bahwa lidah buaya sebenarnya memiliki khasiat yang baik.
Baca juga: Lamar Dua Perempuan yang Berbeda, Affie Kalla Kenakan Busana dan Kopiah yang Sama, Ini Alasannya
Namun, kita tidak perlu bingung ya, Sahabat NOVA.
Alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu penelitian ilmiah yang bisa membuktikan bahwa memang terdapat banyak manfaat pada kandungan lidah buaya.
Sebaiknya, kita juga tidak memercayai begitu saja dan harus mencari tahu apakah hal yang disampaikan benar-benar sudah ada buktinya atau belum.
Jika kita memang benar-benar memilih untuk tetap meminum apapun yang mengandung lidah buaya, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada dokter.
Selain itu, pastikan produk apapun yang kita gunakan tidak mengandung Aloin. (*)
Putri Amalia/NOVA.id