NOVA.id – Biasanya para perempuan akan memilih persalinan normal, dengan pertimbangan proses pemulihan yang cepat.
Selain itu, kita juga percaya bahwa persalinan normal bias membuat proses Inisiasi Menyusu Dini atau IMD lebih mudah dan cepat.
Tapi tahukah kita, bahwa 9 dari 10 perempuan menderita semacam peradangan vagina saat melahirkan secara normal?
Peradangannya sangat bervariasi, namun dalam kasus ekstrem, pascabersalin per vaginam (lewat vagina) seorang perempuan dapat menderita inkontinensia (ketidakmampuan dalam menahan air kencing) dan masalah saraf seumur hidup.
(Baca juga: Tak Mau Ambil Pusing Soal Fotonya dengan Sunu Hermaen, Ternyata Umi Pipik Lagi Sibuk dengan Hal Ini)
Penelitian di Inggris memperlihatkan, rentang tahun 2013 - 2014, terjadi peningkatan jumlah perempuan di Inggris yang mengalami robekan perineum (daerah tubuh antara anus dan vulva pada perempuan.
Kondisi ini memprihatinkan sehingga mendorong Royal College of Midwives melakukan beberapa tindakan.
Salah satunya, dengan dukungan Royal College of Obstrecians and Gynecologists, mereka mengujicobakan sebuah program percobaan di Medway Martime Hospital di Kent.
(Baca juga: Pilu! Saking Putus Asanya, Gadis 18 Tahun Rela Lakukan Hal Ini Demi Bayar Hutang Orangtuanya)
Selama proses persalinan, mengejan benar-benar diatur.
Mengejan selama persalainan tidak dianjurkan.
Perubahan sederhana seperti mengejan dalam posisi berbaring telentang juga tidak disarankan.
Alhasil, percobaan ini dapat mengurangi luka spontan pada perineum.
(Baca juga: Dibilang Dekat Dengan Ummi Pipik, Sunu Eks Matta Band Posting Foto Ini di Instagram)
Kepala kebidanan di rumah sakit, Dot Smith, mengatakan, sejumlah perempuan yang mengalami gangguan pada vagina mereka karena mengejan terlalu keras saat persalinan normal.
"Ketika kami melihat 22 kasus dengan luka spontan perineum tingkat tiga dalam sebulan, kami mengatakan, ini tidak cukup baik," kata Dot.
Selama program persidangan, rumah sakit juga mendorong ibu hamil untuk melahirkan dengan posisi berdiri, atau berjongkok di atas lutut mereka.
(Baca juga: Ikut dalam Kemeriahan Ulang Tahun G-Shock ke-35, Samuel Rizal dan Gofar Hilman Sambangi New York)
Ini normal dan sudah dipraktikkan secara luas sejak tahun 1950-an.
Bidan juga mendorong perempuan melakukan teknik pernapasan secara alami melalui kontraksi daripada mengejan selama persalinan.
Selain itu, berlawanan dengan metode konvensional untuk menarik bayi keluar begitu kepala mereka muncul, bidan membiarkan bayinya mengikuti irama kelahiran alami dan keluar dengan kecepatan mereka sendiri.
(Baca juga: Ya Ampun! 6 Tahun Menikah, Akhirnya Shandy Aulia Bisa Lakukan Hal Ini pada Suaminya)
Mereka hanya mendukung berat bayi untuk mengurangi tekanan pada perineum.
Langkah sederhana ini telah membuat dampak yang signifikan untuk mengurangi kerusakan yang tidak disengaja pada tubuh perempuan dalam persalinan sebesar 85% di beberapa bangsal bersalin.
Dalam artikelnya yang berjudul ”To Push or Not to Push di The Daily Mail, Mickey Morgan, pendiri HypnoBirthing, mengatakan bahwa mengejan selama persalinan adalah kontraproduktif.
(Baca juga: Jangan Mudah Bilang Cerai, 1 dari 7 Hal yang Harus Dilakukan Pasangan Agar Terhindar dari Perceraian)
"Mengejan secara paksa menciptakan stres bagi ibu melahirkan."
Sekitar 25 tahun yang lalu, Morgan memperkenalkan konsep pernapasan yang dipimpin ibu, berlawanan dengan pernapasan dan dorongan yang diarahkan oleh dokter atau perawat.
Morgan telah menemukan banyak bukti, pernapasan dipimpin oleh orang lain, bukan si ibu sendiri, malah membuahkan hasil seperti kelelahan saat melahirkan, meningkatnya kondisi sakit ibu dan bayi, lonjakan atau kontraksi uterus yang tidak efisien.
(Baca juga: Tak Tahan Emosi, Adik Dokter Letty Tonjok Sang Pelaku, Ini Dia Penyebabnya!)
Selain itu juga meningkatkan risiko hipoksia (kurangnya pasokan oksigen dalam tubuh), anomali denyut jantung janin, kerusakan otot dasar panggul ibu, pecahnya pembuluh darah mata dan wajah, terjadi robekan perenium, dan meningkatnya kebutuhan akan episiotomi (luka bedah saat pembukaan vagina).(*)
(Artikel ini pernah tayang di laman Nakita dengan judul Ini Risikonya Bila Ibu Tak Tahu Aturan Mengejan Saat Persalinan Normal)