NOVA.id - Sebelum berolahraga, peregangan merupakan hal yang harus dilakukan.
Hal ini karena otot pada tubuh perlu dihangatkan untuk meningkatkan detak jantung, aliran darah, dan meningkatkan oksigen pada otot.
Namun, masih banyak dari kita yang melakukan peregangan dengan cara yang salah.
Dilansir dari womenshealthmag.com, sebuah studi yang dijelaskan dalam Journal of Strength & Conditioning Research menjelaskan bahwa peregangan statis sebelum latihan mengurangi kekuatan otot dan juga mengganggu kinerja otot yang tak stabil.
(Baca juga: Belum Lama Bercerai dengan Tsania Marwa, Atalarik Posting Foto Berdua dengan Vonny Cornelia, Tulisannya Seperti Ini )
Seorang terapi fisik, Christina Ciccione, C.S.C.S dari klinik terapi fisik professional mengatakan jika akhirnya peregangan yang statis bisa merusak otot karena dilakukan sebelum otot cukup hangat.
Berikut merupakan posisi peregangan otot yang salah yang paling sering dilakukan menurut Rebecca Kennedy seorang pelatih dan pemilik A.C.C.E.S.S.
(Baca juga: Perempuan Wajib Tahu, Ini Dia Penyebab Bayi Lahir Prematur, Salah Satunya Disebabkan karena Tinggi Badan)
1. Peregangan Hamstring yang Berlebihan
Peregangan ini menempatkan satu kaki sedikit lebih rendah dari pinggul pada bangku dan kemudian melenturkan kaki sebelum membungkuk ke arah kaki yang ditekuk.
Peregangan ini sering menyebabkan sensasi panas pada bagian belakang lutut.
Mungkin kita berpikir jika ini sebagai peregangan yang baik.
“Pada kenyataannya sensasi ini hanya ketegangan yang diterapkan pada saraf panggul,” jelas Ciccione.
Ia juga mengatakan peregangan otot ini sebenarnya tidak bertambah panjang atau menjadi lebih fleksibel.
(Baca juga: Tak Hanya Modal Cantik, Raisa dan Isyana Buktikan Prestasinya dengan Membawa Pulang Penghargaan AMI Awards 2017)
2. Forward Fold
Kita pasti tahu, gerakan ini merupakan salah satu gerakan yoga.
Yakni kita berdiri dengan kaki, bergantung pada pinggul dan membungkuk untuk mencapai telapak tangan ke lantai.
Kennedy mengatakan jika paha belakang merupakan kelompok otot besar yang membantu kita berjongkok, deadlifting, berlari, dan menerjang.
“Penahan statis bisa membuat gerakan ini kurang efisien selama latihan dan berpotensi menyebabkan luka yang menyakitkan seperti microtears atau kondisi otot yang rusak yang bisa membatasi gerakan kita."
(Baca juga : Sering Kita Lakukan Padahal Salah, Jangan Lagi Tambahkan Bahan Ini ke Dalam Kopi, Ya! )
3. Standing Isolated Quad
Ini merupakan pergangan klasik, di mana kita mulai dalam posisi berdiri dan meraih satu kaki dengan tangan sisi yang sama dan menjaga agar paha kita selaras.
“Tapi peregangan otot quadriceps berdiri sering dilakukan secara tidak benar dan terlalu banyak menekan sendi lutut sehingga menyebabkan nyeri lutut pada bagian depan,” kata Ciccione.
Dikatakan lagi jika nyeri bagian depan lutut bisa mengindikasi masalah sendi patellofemoral yang harus kita hindari.
(Baca juga: Tekan Kelahiran Bayi Prematur, Kini Telah Tersedia Fasilitas Inkubator Teknologi Tinggi)
4. Figure 4
Peregangan ini kita terbaring telentang dengan kaki tertekuk, satu pergelangan kaki bertumpu pada paha lain tepat di atas lutu atau berdiri di satu kaki di tekuk dengan kaki lain menyilang di atasnya.
Pergelangan kaki bertumpu pada bagian paha.
“Posisi ini membutuhkan lekukan pinggul, abduction atau gerakan menyamping menjauhi dari core tubuh, putaran eksternal agar bisa masuk ke posisi peregangan yang tepat, namun sebelum kita latihan saat otot tidak memiliki pemanasan yang memadai, pinggul tidak memiliki jangkauan. Gerakan dan otot-otot di sekitar sendi pinggul tidak memiliki fleksibilitas yang memadai untuk menargetkan otot perekat yang ingin kita rentangkan,” ungkap Ciccione.
Kennedy pun menambahkan jika peregangan ini hanya buang-buang waktu saja.
(Baca juga: Duh, Terlalu Lama Menjomblo, Pri Asal Bali Ini Nekat Gantung Diri)
5. Gerakan Pigeon atau Merpati
Membuka pinggul dengan satu kaki tertekuk dan sejajar dengan bagian matras dan yang lainnya melebar lurus di belakang kita.
Sementara batang tubuh kita bergantung pada kaki depan untuk meregangkan otot piriformis dan putaran luar pinggul.
Jika otot-otot tersebut kencang, peregangan seringkali tidak nyaman dan lebih banyak merugikan dari pada membantu saat peregangan.
Nah, tak perlu lagi melakukan peregangan tubuh yang tak perlu, ya! (*)