Hidupi Banyak Orang dari Mutiara, Misbahul Munir Raup Laba Ratusan Juta

By Dionysia Mayang Rintani, Sabtu, 18 November 2017 | 06:15 WIB
Misbahul Munir (Dionysia Mayang)

Saat itu, secara kebetulan dirinya diberitakan oleh salah satu stasiun televisi luar negeri.

Selang dua bulan kemudian, datanglah seorang turis asal Tiongkok yang memesan perak dan mutiara hingga 200 juta rupiah.

“Karena dana tak mencukupi, awalnya saya bingung harus bagaimana. Sempat ada beberapa bank yang menawari pinjaman, tapi saya tolak. Akhirnya saya pilih program KUR BRI.”

(Baca juga: Terungkap! Ternyata 7 Gaya Ini Lebih Nikmat Dibanding Doggy Style, Wajib Coba Malam Ini!)

Begitu dana cair, ia langsung gunakan dana pinjaman tersebut sebagai modal awal untuk memenuhi pesanan turis tersebut.

Hingga kini, Uning telah tiga kali memanfaatkan dana yang didapat dari KUR BRI untuk pengembangan bisnisnya.

Begitu usahanya mulai stabil, Uning tak lupa dengan niat awalnya untuk membantu orang banyak.

Ia pun menggandeng beberapa pengrajin mutiara kurang mampu di sekitar rumahnya untuk ikut membuat dan mendesain perhiasan.

(Baca juga: Duh Cantiknya, Cek Gaya Raisa Ini, Mirip Barbie!)

“Saya berbisnis untuk membantu orang lain. Alhamdulillah saat ini saya bisa memberdayakan 15 orang pengrajin mutiara,” jelasnya.

Orang-orang ini tadinya adalah pekerja serabutan dan tak mampu menghidupi keluarga.

“Saya bantu dengan mengajari desain-desain mutiara yang unik dan sesuai dengan selera pelanggan,” tuturnya sambil sesekali membimbing para pengrajin yang sedang bekerja membentuk ikatan cincin.

Kini, Uning dan istrinya, Maryana, juga menjadi penyuplai perhiasan untuk membantu banyak pengrajin mutiara lainnya.

(Baca juga: Ini Dia Penampilan Sosialita Anak Setya Novanto yang Bikin Melongo!)

Setiap hari, rumah sederhana miliknya tak pernah sepi didatangi para reseller yang menggantungkan hidup pada mutiara produksi toko Uning.

Ia berharap, ke depannya bisa membangun rumah yang lebih besar untuk membantu lebih banyak orang.

“Biasanya mereka datang beberapa hari sekali. Di sini kami bersaing secara sehat, yang penting dapur mereka tetap mengebul dan anak-anak mereka bisa sekolah. Diakan saja supaya saya bisa beli rumah yang lebih besar supaya bisa membantu pengrajin lain,” pungkasnya.(*)

Wida Citra Dewi