Anti Minta-minta, Berikut Fakta Kehidupan Laila Sari dari Awal Karier Keartisan Hingga Meninggal di Rumah Kontrakan

By Dok Grid, Selasa, 21 November 2017 | 04:25 WIB
Laila Sari semasa hidupnya (Healza Kurnia Hendiastutjik)

Namun, dilansir dari Wikipedia.com, perempuan kelahiran 1935 itu telah membintangi beberapa film sebelum film 'Wadhja Seorang Lak-Laki'.

Dirinya mendedikasikan diri sebagai aktris dimulai sejak tahun 1955.

Ia membintangi tiga film, yakni Dinamika (1955), Peristiwa 10 November (1956) dan Singa Betina Dari Marunda (1971).

3. Yatim Sejak Bayi Perempuan kelahiran tanah Sumatera tersebut ternyata telah ditinggal oleh sang ayah semenjak usianya dua tahun.

Ia kemudian dirawat oleh ibunya, Rachmawati dan akhirnya dibawa oleh kakek dan neneknya ke Jawa.

Bahkan dikutp dari Kompas.com, Laila hampir dipastikan tak pernah mengenal dekat sang ayah.

Namun, ia menirukan ucapan ibunya bahwa semangat kerja yang dipunyai olehnya adalah turunan langsung sifat dari sang ayah yang juga pekerja keras.

4. Masih tampil energik hingga penghujung 2017 Usia renta tampaknya tak menutup prinsip Laila untuk terus bekerja.

Bahkan di usianya yang menginjak 82 tahun dirinya masih tampak energik di depan layar kaca televisi dalam beberapa program televisi dan satu sinetron yang masih tayang.

5. Meski hidup susah, Nenek Laila tidak suka minta-minta Dilansir dari Tribunnews.com, Laila masih sempat tampil dalam program talkshow salah satu stasiun televisi baru-baru ini.

Dalam wawancara kemarin dengan sang pembawa acara, Sule, nenek Laila mengugkapkan seluruh kehidupannya yang jauh dari kata mewah seperti para aktor dan aktris masa kebanyakan.

Kehidupannya di kawasan Tangkiwood, Jakarta Barat sangatlah jauh dari kata mewah, alias sangat sederhana.

Bahkan, dikutip dari Tribunstyle.com, anak angkatnya Mayasari menyatakan bahwa kehidupan sehari-hari sungguh memprihatinkan.

"Ketika sakit pun, ibu gak mau dibawa ke rumah sakit, karena takut sama suntik. Jadi lebih banyak istirahat saja di rumah," bebernya.

Meski hidup sederhana, menurut Maya ibunya itu tak pernah sekalipun minta-minta dan lebih memilih memenuhi kebutuhan hibupnya dan anaknya dengan bekerja sebagai pesinetron. (*)