Anti Minta-minta, Berikut Fakta Kehidupan Laila Sari dari Awal Karier Keartisan Hingga Meninggal di Rumah Kontrakan

By Dok Grid, Selasa, 21 November 2017 | 04:25 WIB
Laila Sari semasa hidupnya (Healza Kurnia Hendiastutjik)

NOVA.id - Menjadi tulang punggung keluarga dan bekerja sampai usia renta tentu tak banyak orang yang mau melakukan hal itu.

Terlebih, di usia yang sangat tidak produktif, dia harus berkeliling dan menjalani serentetan aktifitas layaknya orang muda.

Butuh pengorbanan serta kegigihan dan kerja keras untuk melakukan hal itu. Namun tak disangka, itulah yang selama ini dilakukan aktris senior Laila Sari dan membuat banyak orang mengapresiasikan perjuangannya semasa hidup.

Bahkan, melalui salah satu program stasiun televisi swasta nasional dan di laman kitabisa.com, para donatur menggalang dana bagi aktris kelahiran Padang Panjang tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Selang beberapa hari pasca tampil di layar kaca membagikan kisah hidupnya, kabar duka justru tiba-tiba saja datang menghampiri dunia hiburan tanah air.

Laila Sari dikabarkan meninggal dunia pada Senin (20/11) malam di kediamannya di kawasan Tangkiwood, Jakarta Barat.

Banyak rumor beredar perempuan paruh bayah itu menghembuskan nafas terakhirnya dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Namanya cukup populer di kalangan pecinta komedi tanah air, berikut fakta perjalanan karier Laila Sari yang telah NOVA.id himpun dari berbagai sumber.

1. Membintangi 26 film dan 5 sinetron Melansir dari Wikipedia.com, aktris senior Laila Sari ini telah membintangi setidaknya 26 film dan 5 sinetron yang ditayangkan di stasiun televisi nasional.

Nama Laila pun menjadi tenar semenjak dirinya membintangi film legendaris berjudul 'Wadjah Seorang Laki-Laki' yang disutradarai oleh sutradara ternama saat itu, Teguh Karya.

Hingga di usia 82 tahun, Laila juga masih sempat menjadi aktris pendukung dalam sinetron 'Jodoh Wasiat Bapak' yang diproduksi oleh salah satu stasiun televisi.

2.  62 Tahun Berkarya di dunia hiburan tanah air Dikutip dari Tribunnews.com, sosok Laila Sari begitu dikenal ketika menjadi aktris dalam film layar lebar berjudul 'Wadjah Seorang Laki-Laki'.

Namun, dilansir dari Wikipedia.com, perempuan kelahiran 1935 itu telah membintangi beberapa film sebelum film 'Wadhja Seorang Lak-Laki'.

Dirinya mendedikasikan diri sebagai aktris dimulai sejak tahun 1955.

Ia membintangi tiga film, yakni Dinamika (1955), Peristiwa 10 November (1956) dan Singa Betina Dari Marunda (1971).

3. Yatim Sejak Bayi Perempuan kelahiran tanah Sumatera tersebut ternyata telah ditinggal oleh sang ayah semenjak usianya dua tahun.

Ia kemudian dirawat oleh ibunya, Rachmawati dan akhirnya dibawa oleh kakek dan neneknya ke Jawa.

Bahkan dikutp dari Kompas.com, Laila hampir dipastikan tak pernah mengenal dekat sang ayah.

Namun, ia menirukan ucapan ibunya bahwa semangat kerja yang dipunyai olehnya adalah turunan langsung sifat dari sang ayah yang juga pekerja keras.

4. Masih tampil energik hingga penghujung 2017 Usia renta tampaknya tak menutup prinsip Laila untuk terus bekerja.

Bahkan di usianya yang menginjak 82 tahun dirinya masih tampak energik di depan layar kaca televisi dalam beberapa program televisi dan satu sinetron yang masih tayang.

5. Meski hidup susah, Nenek Laila tidak suka minta-minta Dilansir dari Tribunnews.com, Laila masih sempat tampil dalam program talkshow salah satu stasiun televisi baru-baru ini.

Dalam wawancara kemarin dengan sang pembawa acara, Sule, nenek Laila mengugkapkan seluruh kehidupannya yang jauh dari kata mewah seperti para aktor dan aktris masa kebanyakan.

Kehidupannya di kawasan Tangkiwood, Jakarta Barat sangatlah jauh dari kata mewah, alias sangat sederhana.

Bahkan, dikutip dari Tribunstyle.com, anak angkatnya Mayasari menyatakan bahwa kehidupan sehari-hari sungguh memprihatinkan.

"Ketika sakit pun, ibu gak mau dibawa ke rumah sakit, karena takut sama suntik. Jadi lebih banyak istirahat saja di rumah," bebernya.

Meski hidup sederhana, menurut Maya ibunya itu tak pernah sekalipun minta-minta dan lebih memilih memenuhi kebutuhan hibupnya dan anaknya dengan bekerja sebagai pesinetron. (*)