Gula Memicu Sel Kanker, Mitos atau Fakta?

By Winggi, Senin, 4 Desember 2017 | 02:00 WIB
Gula pemicu kanker ? (istock) (Winggi)

NOVA.id -  Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh semua orang.

Salah satu pemicu kanker adalah pola hidup yang tidak sehat, contohnya kebiasaan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung penyebab tumbuhnya sel kanker.

Banyak yang tidak menyangka jika salah satu makanan yang paling menjadi favorit semua orang ini juga bisa menjadi pemicu kanker.

Pada umumnya orang hanya menganggap gula sebagai pemicu diabetes.

(Baca juga : Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya

Lalu apakah itu benar?

Dilansir dari Kompas.com, Dikatakan jika ragi dengan kadar gula yang tinggi atau glukosa dalam jumlah yang banyak bisa mengoptimalkan protein serupa yang bermutasi pada tumor manusia hingga membuat sel kanker tumbuh lebih cepat.

Penelitian ini digagas oleh peneliti dari VIB, KU Leuven dan Vrije Universiteit Burssel.

(Baca juga : Wah, Ternyata Beberapa Hal yang Kita Percaya Seputar Kehamilan Ini Hanya Mitos! Simak Penjelasannya Ini)

Para peneliti yakni Johan Thevelein, Wim Versees, dan Veerle Janssens sudah melakukan penelitian hubungan antara gula dengan kanker sejak tahun 2008.

Ini dilakukan untuk mencoba dan lebih memahami apa yang disebut dengan efek Warburg.

Dimana efek tersebut merupakan sel tumor yang menghasilkan energi melalui pemecahan glukosa yang cepat atau tidak terlihat pada sel normal.

Energi inilah yang kemudian bisa memicu tumbuhnya tumor.

(Baca juga : Awas, Ternyata Begini Dampak Tisu Basah pada Kulit Wajah)

"Penelitian tersebut mampu menjelaskan korelasi antara kekuatan efek Warburg dan agresivitas tumor," jelas Thevelein, dari KU Leuven di Belgia.

"Hasil penelitian kami ini memberikan dasar bagi penelitian masa depan, yang sekarang dapat dilakukan dengan fokus yang jauh lebih tepat dan relevan." Ungkapnya lagi.

Menurutnya meski merupakan temuan monumental bagi tim peneliti namunini bukanlah terobosan medis.

Temuan ini belum mampu mebuktikan jika mengonsumsi makanan rendah gula bisa mengubah diagnosa kanker.

(Baca juga : Cara Ini Bisa Dilakukan untuk Mencegah Obesitas)

"Temuan ini tidak cukup untuk mengidentifikasi penyebab utama efek Warburg," kata Thevelein dalam sebuah rilis.

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah penyebab utama ini juga berkembang pada sel ragi," paparnya lagi.

Seorang peneliti kanker dengan American Cancer Society yang tidak bergabung dalam penelitian ini yakni Victoria Stevens mengungkapkan jika hasil riset ini merupakan hal yang sangat bagus.

(Baca juga : Jangan Anggap Enteng! Ternyata Kesemutan Bisa Jadi Gejala dari 5 Penyakit Ini)

Tetapi menurutnya riset ini masih hanya berkutat pada satu produk yang dihasilkan dalam proses pencernaan glukosa untuk menghasilkan energi.

"Dengan kata lain, ini adalah langkah kecil dalam proses yang panjang," ungkapnya.

"Mereka menyediakan cara yang potensial (efek Warburg) bisa menjadi penyebab kanker, tapi mereka (masih) jauh dari kesimpulan untuk mengatakan ini benar-benar bisa terjadi," papar Stevens. (*)

Glori K. Wadrianto/Kompas.com