NOVA.id - Sejak akhir tahun 2016 hingga 2017 banyak sekali perubahan terjadi di industri kuliner Indonesia, salah satunya adalah bermunculan oleh-oleh makanan dengan menggunakan strategi branding dari nama selebriti Tanah Air.
Kehadirannya membuat masyarakat begitu heboh bahkan tak jarang mereka rela antre hingga ratusan antrian.
Tak hanya itu, generasi milenial bahkan berlomba-lomba untuk mengabadikan momen mereka saat membeli sajian khas tersebut ke dalam media sosial.
Baca juga: Ini Akibat Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Gula, Cegah dengan Cara Mudah Ini
Fenomena ini memang begitu menggelitik mengingat buah tangan tersebut dibuat oleh selebriti papan atas yang selama ini jarang terlibat terhadap perkembangan kuliner.
Tapi siapa sangka kehadirannya begitu disambut masyarakat luas,
Mereka tak hanya sekadar menawarkan produk branding nama saja tetapi juga menyuguhkan varian jenis kuliner baru.
Baca juga: Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya
Beberapa di antaranya bahkan berlomba-lomba memboyong varian kuliner mancanegara untuk bisa dicicipi masyarakat di Indonesia.
Selain itu, kue oleh-oleh khas yang tersebar di 17 kota tersebut rupanya juga dijadikan strategi promosi pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Sebab, wisatawan kekinian memang rela traveling agar tidak ketinggalan zaman.
Hanya saja, kue selebriti ini diprediksi hanya sementara bahkan akan redup di 2018 karena beberapa dari mereka tidak mempertahankan cita rasa dan originalitas kue tersebut.
Mereka hanya mengandalkan kemasan menarik, nama unik dan menjadikan selebriti sebagai brand ambassador produk pun sudah laku.
“Sekarang masyarakat lebih tertarik untuk mencari makanan modern dari mulai kemasan hingga variannya.” Jelas Arie Parikesit sebagai Pakar Kuliner.
Baca juga: Resmi Dilamar Jeje Govinda, Syahnaz Sadiqah Tampil Memukau dengan Balutan Kebaya Berwarna Biru Muda
Wajar saja ketika munculnya produk selebriti tersebut masyarakat begitu heboh dan mengundang rasa penasaran banyak orang untuk menyicipinya.
Hanya saja, tak semua produk makanan tersebut tidak lezat untuk disantap bahkan beberapa di antaranya masih di bawah standar.
Arie menjelaskan jika ini membuat produk itu sendiri sudah mengalami penurunan minat dari masyarakat.
Baca juga: Tak Disangka, Ternyata 3 Bahan Alami Ini Ampuh Hilangkan Ketombe, Salah Satunya Bawang Putih
Sebab, beberapa orang hanya memuaskan rasa penasaran mereka saja sehingga ketika mengecewakan baik dari segi kualitas dan kuantitas mereka akan kembali mencari oleh-oleh tradisional.
Sebab, oleh-oleh tradisional memiliki cita rasa sesuai dengan lidah orang Indonesia yang membuat mereka rindu ketika traveling ke sebuah daerah.
Misalnya saja Bika Ambon dan Bolu Meranti dari Medan, meskipun di daerah tersebut sudah ada produk selebriti akan tetapi masyarakat masih tetap merindukan rasa manis dari kedua makanan khas itu.
Baca juga: Kurang Percaya Diri Karena Varises, Begini Cara Menghilangkannya
“Makanan daerah itu akan tetap dicari banyak orang karena produk selebriti ini hanya sementara saja sifatnya.”
Tak banyak yang menyadari jika mempertahankan cita rasa merupakan bagian penting untuk mempertahankan pelanggan apalagi jika jenis kuliner tersebut merupakan adaptasi kuliner mancanegara.
Misalnya saja Baklava yang merupakan jenis makanan Timur Tengah.
Baca juga: Jangan Panik, Atasi Kulit Kaki Kering dengan Cara Ampuh Ini
Mungkin sebagai masyarakat belum banyak yang mengenal bahkan menyicipinya sehingga mereka pun penasaran untuk mencoba.
Akan tetapi bagi Arie yang dihadirkan mereka tidaklah sama dengan negara asalnya.
“Baklava itu merupakan kue Kesultanan Turki sehingga begitu autentik rasanya, tetapi pas coba di sini berbeda sekali kemiripannya hanya dari segi layer pastry saja tetapi tidak rasanya itu akan membuat mis presepsi.”
Baca juga: Agar Si Kecil Semangat Sekolah, Siapkan Sosis Gulung Mi Saus Asam Manis untuk Bekalnya
Hal inilah yang akhirnya membuat banyak orang kecewa sehingga pamor produk tersebut mengalami penurunan.
Tak hanya baklava masih banyak lagi yang mengalami kasus serupa yang tidak mempertahankan originalitas jenis kuliner tersebut.
Alhasil, mau tak mau produk tersebut pun mengalami penurunan pelanggan sehingga hanya bertahan sekitar setahun atau dua tahun saja kemudian mereka akan redup.
Baca juga: Resmi Bertunangan, Ini Prediksi Gaun Pengantin yang Akan Dikenakan Meghan Markle Tahun Depan
Sebab, mayarakat zaman sekarang memang jauh lebih pintar untuk menganalisa sehingga pelaku bisnis tak terkecuali selebriti tersebut juga harus semakin kreatif untuk mempertahankan pelanggan.
Tentri Yudvi/NOVA.id