NOVA.id - Seorang ibu yang usai melahirkan wajib memberikan ASI kepada bayinya.
Ini karena kondisi tubuh bayi yang masih sensitif terhadap virus dan bakteri yang bisa menyebabkan penyakit.
ASI memiliki banyak kandungan yang baik untuk bayi.
(Baca juga: Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya)
Bukan hanya menjaga daya tahan tubuh bayi namun juga manfaat lainnya.
Seperti memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi hingga mempercepat tumbuh kembang bayi.
Diketahu juga jika ASI tak hanya bermanfaat bagi sang ibu.
(Baca juga: Kondisi Edison Semakin Membaik, Ini Bentuk Dukungan Demian)
Yakni bisa memulihkan rasa lelah dan sakit pasca melahirkan, kontrasepsi alami, serta mencegah serangan suatu penyakit.
Bayi wajib diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan ASI pendamping hingga usia 2 tahun.
Namun meski begitu masih banyak ibu yang kesulitan mengeluarkan air susunya.
(Baca juga: Lantaran Tak Ada Biaya, Bocah di Mojokerto Gunakan Ini untuk Bungkus Perutnya)
Masalah ini biasanya terjadi karena pola makan yang kurang seimbang.
Ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bersifat laktogenik untuk menginduksi aliran air susu setidaknya sampai tingkat yang cukup.
(Baca juga: Atalarik Syah Beri Tiga Syarat untuk Marwa, Ini Respon Marwa)
Selain makanan, ternyata ada juga minuman ringan di tubuh dan menenangkan yang bisa membuat air susu tercukupi.
Melansir dari Boldsky, inilah minuman alami yang bisa membantu ibu memproduksi air susu yang cukup untuk bayinya.
(Baca juga : Pria Ini Ngaku di Rumah, Pacarnya Minta Bukti Foto, Faktanya Bikin Nangis)
1. Air putih
Air mineral dipercaya memiliki segudang manfaat untuk tubuh.
Setiap orang wajib mengonsumsi air putih saat sedang dehidrasi.
ASI memiliki 88 persen air dalam kandungannya.
Dengan banyak mengonsumsi air putih secara teratur memberikan dorongan pada sekresi susu.
Dianjurkan untuk mengonsumsinya 13 gelas air sehari saat menyusui.
Cara terbaik adalah minum air putih meski kita belum merasa haus.
2. Teh hijau
Minum teh hijau juga bisa membantu memperbanyak ASI.
Namun jangan terlalu banyak mengonsumsi teh hijau karena kandungan kafeinnya.
Cukup dalam ukuran sedang saja.
Tetapi bisa memilih teh tanpa kafein untuk mengurangi risikonya.
Sebaiknya cukup mengonsumsi satu atau dua cangkir sehari ketika menyusui.
(Baca juga: Di Balik Kabar Keretakan Rumah Tangga Anaknya, Sunan Kalijaga Justru Tulis Kalimat Ini di Sosmed)
3. Susu almond
Lemak tak jenuh tunggal yang ada di dalam susu almond membantu meningkatkan kualitas ASI.
Susu almond juga kaya akan vitamin A, D, E, dan juga kalsium.
Ini bisa menjadi alternatif dari susu sapi jika bayi aleri terhadap protein susu sapi.
Disarankan untuk meminta pendapat dokter untuk penggantian yang lengkap karena beberapa bayi cenderung alergi terhadap kacang dan jenisnya.
(Baca juga: 4 Cara Mudah Mencegah Anak Kekurangan Gizi)
4. Teh daun rasberry
Daun ini pilihan yang aman untuk dikonsumsi pasca melahirkan serta memperlancar ASI dengan lebih baik.
Selain itu teh ini juga bisa memperkuat rahim.
Teh daun rasberry ini bekerja dengan memproduksi estrogen dalam tubuh yang membantu dalam memproduksi susu.
Empat atau lima cangkir teh ini bisa dikonsumsi dalam sehari untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Kandungan dari teh daun rasberry ini menyediakan nutrisi seperti zat besi, kalsium, magnesium, dan vitamin E serta C.
(Baca juga: Terlihat Sederhana dan Biasa Aja, Ternyata Harga Kemeja Nagita Slavina yang Ini Bikin Warganet Gigit Jari)
5. Teh jelatang
Teh ini bisa kita nikmati dengan mencampurkan satu sampai empat sendok teh ke dalam air mendidih.
Hal ini dianggap aman untuk diminum setelah melahirkan untuk merangsang sekresi susu.
Dalam sehari baik dikonsumsi sebanyak 6 cangkir. beberapa efek samping ringan mungkin akan dialami oleh ibu saat mengonsumsi teh jelatang ini.
Seperti diare, pembengkakan payudara, dan suplai ASI yang berlebihan.
(Baca juga: Nekat Berfoto Ekstrem di Jalur Kereta Api, Lihat Apa yang Terjadi pada Remaja 16 Tahun Ini, Nyaris Tewas!)
Sebagai ibu tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk sang buah hati.
Agar mendapatkan hasil yang terbaik, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter agar tak ada efek fatal bagi kita dan bayi tercinta. (*)