NOVA.id – Digelar pada Rabu (6/12) malam di Soehanna Hall, Energy Building, Jakarta Selatan, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) memberikan penghargaan pada 5 peraih Danamon Entreprenur Awards (DEA) 2017.
DEA 2017 sendiri merupakan suatu apresiasi Danamon atas prestasi wirausahawan Indonesia.
Pada acara penganugerahan tersebut, turut diberikan penghargaan kepada Nike Lidiyastuti Aritovani, sebagai Peraih Favorit dari lima peraih DEA 2107.
(Baca juga: Itmamul Khuluq, Si ‘Sarjana Puyuh’ Peraih Danamon Social Entrepreuner Award 2016)
Pengusaha pengolahan kuliner cakalang ini telah dipilih oleh masyarakat Indonesia melalui proses voting online melalui website resmi DEA 2017 dari tanggal 19 November 2017 hingga 5 Desember 2017.
Nike sendiri terpilih menjadi Peraih Favorit dari lima peraih penghargaan DEA 2017 lainnya, yang telah terseleksi dari 607 kontestan yang berpartisipasi.
Selaku peraih favorit, Nike berhak mendapatkan hadiah total sebesar Rp60 juta.
Sementara empat peraih lainnya yaitu Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy, Irma Suryati, Adrian Gunadi, dan Marshall Pribadi menerima hadiah uang tunai masing-masing sebesar Rp40 juta.
(Baca juga: Wujud Apresiasi atas Prestasi Wirausahawan Indonesia, Danamon Gelar Danamon Entrepreneur Awards 2017)
Tak hanya itu, semua peraih juga menerima Piala DEA 2017 serta piagam penghargaan.
“Kami mengucapkan selamat kepada para peraih DEA 2017, khususnya peraih favorit. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah berpartisipasi dalam proses voting,” kata Atria Rai, Head of Corporate Communications Danamon sekaligus Ketua Penyelenggara Danamon Entrepreneur Awards 2017.
Dirinya juga berharap, publik nantinya bisa mengenal lebih baik pencapaian serta kekuatan wirausaha Indonesia dalam mengatasi masalah sosial dan ekonomi di sekitar.
“Harapan kami, masyarakat melihat kewirausahaan sebagai solusi untuk mencapai kesejahteraan dan para peraih DEA 2017 menjadi contoh nyata serta sumber inspirasi,” lanjutnya.
(Baca juga: 10 Finalis Pelaku UKM dan Fintech Danamon Entrepreneur Awards 2017 Telah Diumumkan, Siap Lanjutkan Tahap Berikutnya)
Sementara itu, mewakili Dewan Juri DEA 2017, T. M. Zakir Machmud Ph.D., Ketua Dewan Juri DEA 2017 dan Ketua UKM Center (UKMC) Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia menyebutkan bahwa tingkat kualitas dan keragaman wirausaha yang mengirimkan proposal untuk mengikuti penghargaan ini patut diapresiasi.
“Hal ini mencerminkan kekuatan dan jiwa inovatif wirausaha Indonesia, khususnya usaha kecil menengah (UKM). Jumlah pendaftar yang naik 14 persen dibandingkan ajang tahun lalu juga merupakan bukti bahwa segmen UKM sedang berkembang pesat. Kedua hal ini merupakan tren positif bagi perekonomian Indonesia,” tuturnya.
Tak hanya berhenti pada acara penghargaan DEA 2017 saja, para peraih penghargaan DEA 2017 kategori fintech yaitu Adrian Gunadi dari PT Investree Radhika Jaya serta Marshall Pribadi dari PT Privy Identitas Digital juga akan berbagi pengalaman dalam workshop Entrepreneurshare dengan tema “Fintech Solusi Literasi di Era Digital” di Menara Bank Danamon, Rasuna Said, Jakarta Selatan pada Kamis, (7/12).
(Baca juga: Ini Dia 5 Peraih Danamon Entrepreneur Awards 2017, Saatnya Pilih Favorit Anda)
Workshop yang dihadiri oleh kalangan pelaku UKM, mahasiswa, dan blogger ini, Adrian dan Marshall berbagi mengani apa saja yang mereka kerjakan dalam kegiatan wirausaha mereka yang sejalan dengan era digital yang terus berkembang.
Selain itu, keduanya juga membagikan pesan untuk para entrepreneur muda atau yang baru memasuki dunia bisnis.
“Poinnya adalah bahwa akses modal itu tidak sepenuhnya dipandang sebagai hambatan selama ada peluangnya, dan bagaimana membuat bisnisnya secara tepat sasaran. Apalagi sekarang dunia yang terkait dengan digital atau teknologi itu sangat menarik, baik untuk investor ataupun untuk stakeholder lainnya untuk diberikan support,” tutur Adrian, peraih penghargaan Best Fintech.
(Baca juga: Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya)
Sedangkan, Marshall yang meraih penghargaan kategori Most Promising Fintech menegaskan bahwa usaha seharusnya lebih bervariatif.
“Bangsa ini butuh inovasi yang lebih fundamental dan banyak, karena orang kalau buat usaha itu ya sudah create another market place. Jadi butuh inovasi yang lebih fundamental. Jangan selalu bikin restoran lagi, bakso lagi, jadi harus ada invensi dan ciptaan baru,” terangnya.(*)
(Mayang/Putri/Cecil)