Ia menuturkan, penelitian mengenai diet keto masih belum banyak.
"Pada awalnya diet ini dibuat untuk mengobati epilepsi," ujarnya.
Menurut dia, diet yang paling baik adalah pola makan bergizi seimbang dan sesuai dengan konsisi kesehatan setiap orang.
(Baca juga: Kulit dan Otot Miss V Wajib Digunting Saat Persalinan, Apa Alasannya?)
"Ada orang yang tidak boleh mengonsumsi makanan tinggi lemak, ada yang butuhnya lebih banyak," ujar dokter dari RS Medistra Jakarta ini.
Sebelum menjalankan diet keto, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis gizi untuk dipastikan diet apa yang paling sesuai.
"Nanti akan dilihat dari hasil pemeriksaan laboratorium dan juga diukur komposisi tubuhnya. Baru dokter akan memberi panduan pola makan yang tepat," katanya.
(Baca juga: Terungkap Lima Mantan Pacar Raditya Dika, Nomor 3 Ternyata Ditulis dalam Novelnya!)
Dalam diet penurunan berat badan, yang menjadi target bukan hanya penurunan berat badan dan otot, tetapi lemak tubuh.
"Terutama lemak visceral atau lemak di sekitar organ tubuh. Sehingga berat badan turun dan bonusnya jadi lebih sehat," papar Cindiawaty.
Diet di bawah pengawasan dokter juga lebih aman karena akan terus dipantau proses penurunannya.
(Baca juga: Wah, 5 Cara Ini Dijamin Bikin Bibir Terlihat Seksi dan Tebal Hanya dengan Sapuan Lipstik Saja!)