Sering Bermasalah dengan Bau Mulut? Ini Dia 5 Hal yang Perlu Diperhatikan, Nomor 3 Sering Salah

By Healza Kurnia, Sabtu, 23 Desember 2017 | 04:00 WIB
Ilustrasi perawatan gigi (Healza Kurnia Hendiastutjik)

NOVA.id - Bagi beberapa bidang profesi, kecakapan berbicara sangatlah menentukan kesuksesan dalam sebuah karir.

Bahkan, gaya berbicara hingga elemen penting yang mendukung kita saat berbicara juga menjadi first impression bagi mereka.

Salah satunya adalah kesehatan gigi dan gusi serta bau nafas yang sedap.

Baca juga: Meski Jarang Terdengar, Kanker Tulang Sumsum Perlu Diwaspadai, Begini Cara Pencegahan dan Pemeriksaannya

Lalu, bagaimana bagi Sahabat NOVA yang takut mengeluarkan bau nafas tak sedap saat berbicara?

Ini dia lima saran yang berhasil dihimpun NOVA dari ahli spesialis gigi yakni Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Dr. drg. RM Sri Hananto Seno, SpBM, MM dan Ketua Departemen Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes beberapa waktu lalu

1. Hindari makanan berbau

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Sahrul Gunawan Pilih Pergi Umroh

Menurut Erri, yang paling mudah untuk menhindari nafas tak sedap jelas menghindari makanan yang bisa mengeluarkan bau mulut seperti pete dan jengkol.

"Kalau mau tidak berbau nafasnya ya coba hindari pete dan jengkol untuk sementara waktu, makan makanan tersebut dalam jumlah yang banyak juga semakin menimbulkan nafas tak mengenakkan," jelas dia.

Erri menjelaskan bahwa dirinya tidak melarang mengkonsumsi pete dan jengkol, namun perlu diatur dalam mengkonsumsi makanan tersebut.

Baca juga: Tak Sulit, Menurunkan Berat Badan Juga Bisa dengan Minuman Detoks Ini, Ikuti Resepnya

"Masak iya, mau ketemu client terus sejam sebelumnya habis makan pete atau jengkol kan bikin bau menyebar ke mana-mana itu," ungkapnya.

Jadi, menurutnya, silahkan menikmati makanan yang bisa mengeluarkan bau asalkan tahu kapan waktu yang tepat.

2. Menggosok gigi dipadu dengan mouthwash

Sikat gigi adalah sebuah keharusan bagi siapapun, bahkan Erri menegaskan bahwa sikat gigi 2x saja setiap hari masih terbilang belum cukup.

Baca juga: Kulit Wajah Bebas Masalah dalam Waktu Singkat, Bahan Alami Ini Bisa Dimanfaatkan

Pasalnya, gigi dan gusi yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi harus dibersihkan dengan menggunakan mouthwash setiap hari.

Penggunaan mouthwash pun bisa mengurangi plak yang menempel sehingga menghindari terjadinya karang gigi atau gigi berlubang.

"Ini penting sekali karena gigi hanya menyusun 25% dari bagian mulut, oleh karena itu perawatan gigi yang tepat adalah menyikat gigi, membersihkan sela-sela dengan benang gigi, dan diakhiri dengan menggunakan mouthwash dua kali sehari," beber dia.

Menurut Erri, hal ini juga mengacu dari saran yang direkomendasikan berbagai asosiasi dokter gigi dunia termasuk PDGI.

Baca juga: Buat Pesta Akhir Tahun di Rumah? Siapa Takut! Simak 7 Tips Berikut Ini

3. Sikat gigi dua kali sehari sesuai waktu yang direkomendasikan

Bagi Seno, ini menjadi tugas berat baginya sebagai ketua umum PDGI untuk menyosialisasikan kepada masyarakat Indonesia untuk menyikat gigi mereka dua kali sehari.

Masalahnya, dengan data yang berhasil ditemukan oleh PDGI bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang rawan terhadap kesehatan giginya, mereka cenderung melupakan prinsip sikat gigi 2x sehari dengan waktu yang benar.

"Saya masih mendengar banyak sekali yang sikat gigi tapi tidak pada waktu yang direkomendasikan asosiasi dokter gigi dunia dan PDGI, masih suka seenaknya," terangnya.

Baca juga: Selamat Hari Ibu! Ini Dia 10 Hal yang Selalu Dialami Oleh Seorang Ibu, Nomor 2 Paling Favorit

Padahal, untuk menjadikan gigi tetap sehat, kita harus menggosok gigi dua kali sehari yakni setelah makan dan sebelum tidur.

"Itu inti pokoknya, sesudah makan dan sebelum tidur, jika belum melaksanakan hal ini jangan berharap gigi kita sehat. Wajib hukumnya menggosok gigi di waktu tersebut supaya gigi kita tidak sakit, jangan ragu untuk terus dan rutin menggosok gigimu," imbuhnya tegas.

4. Ajarkan sejak dini

Orang tua seringkali lalai atau lupa untuk menggosok gigi, terlebih sesuai dengan rekomendasi dari PDGI.

Baca juga: Tak Sekali Berurusan dengan Kasus Narkoba, Inilah 5 Potret Kehidupan Tio Pakusadewo, Nomor 4 Bikin Bangga

Seno pun menanggapi hal ini dengan serius. Pasalnya, gigi yang tumbuh sehat hingga usia tua nanti adalah mengajari anak sedini mungkin untuk menyikat giginya.

"Jangan kewalahan dalam mengingatkan anak dan harus sabar saat mengajarinya, karena anak-anak saat masih kecil sangat mudah untuk dituntun dan diajari melalui kita sebagai contohnya," katanya.

Seno juga mengungkapkan perlu ada keterbukaan dan pengawasan yang ketat dari orang tua terhadap anaknya untuk menggosok gigi.

Baca juga: Ikut Bela Ayu Ting Ting, Adik Julia Perez Kena Semprot Warganet di Sosial Media

"Jadi sebelum tidur, biasakan menggosok gigi supaya menjadi kebiasaan dan bukan menjadikan beban, termasuk setelah makan," tukasnya.

5. Jangan takut bawa ke dokter

Mindset yang sering keliru dari masyarakat Indonesia adalah datang ke dokter gigi saat sedang sakit gigi.

Baca juga: Rayakan Hari Ibu, Deretan Artis Ini Ucapkan Terima Kasih dan Unggah Foto Bersama Ibunya di Media Sosial, Nomor 5 Bikin Haru

"Jelas ini sangat terlambat, datang ke dokter adalah saat proses perawatan gigi, bukan saat sakit baru diperiksakan ke dokter gigi," ungkap Erri.

Hal ini lantaran kita tidak akan tahu sisa makanan mengendap di antara sela-sela gigi yang bisa menjadi karang gigi.

"Nah, karang gigi tadi itu yang menjadi bau mulut," pungkasnya.(*)