NOVA.id - Untuk urusan memasak seperti menumis, tak sedikit ibu rumah tangga yang memilih menggunakan minyak goreng.
Hal ini lantaran minyak goreng merupakan bahan yang mudah didapatkan.
Meski begitu, masyarakat Indonesia masih banyak yang belum mengetahui jika pemilihan minyak goreng rupanya menjadi penentu kesehatan kita.
Baca juga: Tak Harus Beli, Kita Bisa Bikin Toner Alami Dari Air Beras, Loh! Jadi Lebih Hemat
Jika salah memilih kualitas minyak goreng akan menimbulkan penyakit obesitas hingga kanker.
Oleh karena itu, Dr. Reisa Broto Asmoro menyarankan agar berhati-hati untuk memilih minyak goreng.
“Konsumen perlu tahu minyak goreng baik itu seperti apa.” tukasnya.
Pertama yang harus dipastikan adalah kita harus melihat kandungan pada kemasan minyak gorengnya di mana tidak berbahaya untuk tubuh.
Kedua, memiliki memiliki titik didih yang tinggi sehingga jika digunakan untuk menggoreng tidak mudah mengalami oksidasi.
Ketiga, warna bening pada minyak tidak mudah menghitam untuk meminimalisir risiko kanker.
Baca juga: Sebelum Berakhir, Yuk Lihat Keberuntungan Berdasarkan Zodiak Hari Ini
Tidak hanya itu, saat dimasukkan ke dalam pendingin minyak tersebut tidak mudah membeku.
Minyak tidak mudah membeku ini menjadi ciri-ciri minyak tersebut memiliki asam lemak jenuh yang rendah hingga kita bisa terhindar dari kolesterol jahat.
Tugas kita juga belum selesai sampai di situ, pastikan juga minyak tidak menempel pada makanan dengan tekstur seperti air.
Sebab, jika kita sering mengonsumsi minyak yang menempel tersebut akan menimbulkan resiko obesitas.
Baca juga: Sering Mager? Yuk, Olahraga Pagi Sebelum Sarapan Mulai Sekarang, Ini 7 Manfaatnya Bagi Kesehatan
Tidak hanya mengetahui ciri-ciri minyak goreng baik, namun masyarakat juga perlu mengetahui bagaimana cara memakai minyak goreng yang benar saat memasak.
Sebagai seorang ahli gizi, Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menambahkan, salah satu kebiasaan yang salah saat memasak menggunakan minyak goreng adalah menggunakan-nya secara berulang-ulang hingga minyak berubah warna.
Baca juga: Derita Sindrom Langka, Anak Ini Selalu Kelaparan Bahkan Mencari Sisa Makanan di Tempat Sampah
“Saat memanaskan minyak goreng dengan suhu tinggi dan digunakan secara berulang akan mengakibatkan minyak mengalami kerusakan karena adanya oksidasi yang membuat makanan menjadi bau tengkik, berubahnya komposisi pada asam lemak tidak jenuh, berubahnya warna minyak, dan jumlah minyak lebih banyak terserap dalam makanan,” ungkapnya.
Baginya minyak goreng yang baik adalah ketika minyak tersebut terlihat jernih dan bening serta memiliki aroma khas seperti SunCo.
Semakin rendah kandungan lemak jenuhnya akan berarti minyak tersebut semakin sehat. (*)
Tentry Yudvi / NOVA.id